Timlo.net — Banjir yang membawa lumpur pekat kembali menerjang pemukiman warga di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Akibatnya sebanyak tujuh rumah terendam. Banjir lumpur ini diduga karena longsor di daerah pegunungan Poi akibat pergeseran tanah pada gempa Palu, September 2018 lalu.
Banjir lumpur yang disertai batu dari pegunungan Poi, terjadi pada Minggu (8/12) sekitar pukul 06.00 Wita. Pihak pemerintah setempat, menyampaikan bahwa lokasi di Dusun 3 Desa Poi merupakan daerah rawan banjir ketika terjadinya hujan, dan hal tersebut di awali sejak terjadinya gempa 7,4 SR pada akhir tahun 2018 lalu di Palu.
“Ada sekitar tujuh rumah terendam banjir yang disertai lumpur bahkan batu gajah dari pegunungan Poi. Memang sebelumnya telah terjadi hujan, namun terjadinya turunnya lumpur itu di akibatkan sedimen di sulu bergeser pada gempa tahun lalu,” ungkap Camat Dolo Selatan Jalil.
Jalil menambahkan bahwa arus lalu lintas jalan poros Palu-Bangga saat ini putus total karena lumpur dan bebatuan juga menutupi badan jalan. Menurutnya, tidak ada korban jiwa maupun luka luka pada peristiwa tersebut, namun demikian warga mulai nampak untuk mengungsi untuk menghindari kejadian serupa.
“Tidak ada korban, tapi sebagian warga khususnya ibu ibu dan anak anak sudah di evakuasi ke daratan yang lebih aman. Saat ini juga, sebagian warga melakukan pembersihan rumah dan menyelamatkan barang barang berharga lainnya yang terendam lumpur,” ucap Jalil.
Sumber: DetikCom