Timlo.net – Ratusan jerat atau penangkap satwa liar ditemukan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Temuan saat menggelar operasi bersih jerat di kawasan hutan konservasi.
“Terhitung sejak 25 November hingga 7 Desember 2019 ada 170 jerat yang disita dari kawaaan hutan di Riau. Operasi jerat ini cukup efektif dan diketahui model jerat yang semakin variatif,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Minggu (8/12).
Haryono menjelaskan, kematian satwa liar dalam setahun terakhir ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Penyebab utamanya, adalah adanya konflik dengan manusia, serta perburuan satwa liar.
“Salah satu model perburuan satwa liar di Riau yaitu pemasangan jerat dalam kawasan hutan sebagai habitat dari satwa liar. Dengan dalih memasang jerat babi hutan,” kata Haryono.
Akan tetapi, lanjut Haryono, jerat tersebut kebanyakan yang menjadi korban jerat justru satwa liar yang statusnya dilindungi. Faktanya korbannya adalah justru gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus, harimau sumatera (Pantera tigris sumatrae), beruang (Helarctos malayanus). Ada lagi tapir (Tapirus indicus).
“Ini belum satwa lainnya. Tercatat 2018-2019 ada empat ekor gajah sumatera yang terjerat. Harimau Sumatera ada tiga, beruang dua ekor, tapir dua ekor. Ini terjadi dalam kantong kawasan konservasi Giam Siak Kecil, Kerumutan, dan kawasan konservasi Zamrud,” kata Haryono.
Dengan banyaknya satwa menjadi korban perburuan liar dengan jerat, kata Haryono, sehingga pihaknya menurunkan tim sapu jerat di Riau. Tim ini dibagi untuk menelusuri jerat di sejumlah kawasan hutan di Riau.
Kawasan hutan yang dibersihkan ada delapan lokasi. Konservasi Kerumutan Utara Kecamatan Teluk Meranti di Kabupaten Pelalawan dengan dua tim menemukan 25 jerat. Kerumutan Selatan ada Kecamatan Kuala Cinaku Kabupaten Inhu, ada 15 jerat.
Kawasan hutan Giam Siak Selatan Kabupaten Siak ada 38 jerat, Giam Siak Utara Kabupaten Bengkalis 30 buah jerat. Lanskap Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis ada 34 jerat. Lanskap Zamruh Kecamatan Dayun Siak Kabupaten Siak ada 30 jerat.
“Ada jerat yang dimukan seekor moyet ekor panjang ditemukan mati sudah tergantung dijerat yang dipasang warga. Dengan masih banyaknya jerat, menunjukan ancaman mati satwa liar di Riau masih cukup tinggi. Jenis jerat yang disita ada jenis benang nilon dan kawat,” beber Haryono.
Sember: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo