Solo — Mendengar makanan Takoyaki pasti orang memandang makanan khas Jepang ini dijual dengan harga mewah. Namun, tidak demikian dengan makanan Takoyaki di Kampung Pucangsawit RW 14, Pucangsawit, Jebres ini dijual dengan harga kaki lima alias murah meriah.
Warung Takoyaki di Jl HOS Cokroaminoto yang berjualan langsung oleh orang asli Jepang, Hada Hiroshi (62) dan istrinya asli Indonesia, Nurul Dewi (42).
“Saya bersama suami mulai membuka usaha setahun lalu. Awalnya suami bekerja di perusahaan di Jepang. Kemudian banting setir dan membuka usaha jualan Takoyaki di dekat rumah,” ujar Nurul kepada Timlo.net, Sabtu (7/12).
Meski sudah lama tinggal di Indonesia, kata Nurul, suami belum fasih berbahasa Indonesia. Bahkan saat berjualan membawa ponsel sebagai alat penerjemah.
“Saya juga bantu menerjemahkan. Kasihan suami kalau terus-terusan menerjemahkan bahasa Indonesia ke Jepang menggunakan google translate,” papar dia.
Ia mengatakan harga takoyaki cukup dijual murah, Rp 5.000 per biji tanpa isi gurita. Kali pertama berjualan di pos kamling kampung. Kemudian berjualan di depan rumah adik kandung.
“Saya menjual seporsi Takoyaki hanya Rp 10.000. Harga murah untuk makanan mewah di negara asalnya Jepang,” kata dia.
Selain takoyaki, ia juga menjual Gyouza yang menawarkan dua varian, yakni Gyouza goreng dan Gyouza bakar dengan harga sama-sama dibanderol Rp 5.000.
“Saya juga jualan ramen dengan empat varian yakni syoyu dan shio dengan harga Rp 12.000. Menu lainnya kare dan miso dengan harga Rp 13.000,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo