Solo – Bank Indonesia (BI) Kota Solo menyediakan uang baru senilai Rp 2,8 Triliun jelang perayaan Natal dan tahun baru. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Kami memprioritaskan untuk UPK (Uang Pecahan Kecil-red) di bawah Rp20 ribuan. Karena, kebanyakan pecahan tersebut yang beredar di masyarakat dan banyak digunakan untuk transaksi,” terang Asisten Manager Bank Indonesia Kota Solo, Andi Rahmad kepada Timlo.net, Minggu (8/12) pagi.
Untuk melakukan transaksi penukaran uang baru, kata Andi, masyarakat tidak perlu harus ke Bank Indonesia. Melainkan, dapat menukarkan di berbagai kantor bank maupun kantor Pegadaian.
“Dalam kegiatan ini, kami juga melakukan sosialisasi. Bahwasannya, untuk menukarkan uang baru masyarakat tidak harus ke BI. Melainkan, bisa ke berbagai kantor bank maupun di Pegadaian. Kami telah melakukan kerjasama dengan mereka,” ungkap Erwin.
Dalam kegiatan ‘Sosialisasi dan Layanan Penukaran Uang’ yang digelar di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi tepatnya di Perempatan Ngarsopuro tersebut, BI Solo juga mengadakan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengenalan uang palsu. Upaya ini untuk menghindarkan masyarakat agar tidak menjadi korban.
“Seperti yang diketahui, untuk mengenali uang asli atau palsu perlu melakukan 3D. Dilihat, diraba, diterawang. Selain itu, juga melakukan ‘metode 5 jangan’ terhadap uang kertas. Yakni, Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi,” jelas Andi.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan senam bersama dan flashmob yang diikuti ratusan peserta baik dari perwakilan perbankan, pegadaian hingga masyarakat.