Timlo.net – Pengelola pemandian Umbul Tirto Marto Pengging, Boyolali, menutup obyek wisata tersebut sementara waktu. Angin ribut yang terjadi Selasa (10/12) kemarin merobohkan sejumlah pohon beringin dan bangunan joglo di dalam area obyek wisata.
“(Untuk kegiatan pariwisata) sementara ditutup dulu,” kata pengelola Obyek Wisata Pengging, Wardoyo, Rabu (11/12).
Wardoyo menjelaskan bahwa penutupan objek wisata ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. Petugas sedang membersihkan pohon-pohon beringin yang tumbang serta puing bangunan Joglo yang roboh.
“Secepatnya (dibuka lagi), menunggu biar bersih dulu,” ujarnya.
Hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Kecamatan Banyudono dan Kecamatan Sawit Boyolali Selasa (10/12) petang. Sebanyak lima pohon beringin di kawasan cagar budaya kompleks wisata Umbul Pengging, ambruk. Selain itu, bangunan Joglo di lokasi ini juga roboh total.
“Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB. Awalnya hujan deras, setelah reda anginnya datang, kencang sekali seperti puting beliung. Merobohkan lima pohon (beringin) dan satu rumah Joglo seperti diangkat,” ceritanya.
Angin puting beliung berlangsung sekitar 10 menit. Beruntung saat itu para pengunjung sudah pulang, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka.
Pengelola bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) serta BPBD Boyolali masih terus membersihkan lokasi objek wisata ini.
Selain di obyek wisata Pengging, pohon Leses berukuran besar dan berumur ratusan tahun di Umbul Leses, Desa Jenengan, Kecamatan Sawit, Boyolali patah.
Batang berukuran besar dari cabang pohon Leses yang patah itu menimpa ruko mebel yang ada di sampingnya.
Akibatnya, bangunan ruko tersebut rusak berat. Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di Umbul Guyangan, Bendan, Banyudono.
Editor : Dhefi Nugroho