Magelang — Perasaan kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra campur aduk setelah pertandingan melawan Semen Padang, di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (13/12) malam. PSIS sendiri sebenarnya menang 2-0 dalam laga ini dan memastikan bertahan di Liga 1.
Namun tak ada ekspresi gembira dari dirinya, setelah peluit panjang dibunyikan wasit Yeni Krisdianto asal Jawa Timur. Ia justru terlihat berjongkok dan menunduk di depan gawangnya dan dihampiri oleh kapten tim Wallace Costa untuk bangkit berdiri.
Kemudian ia berjalan menghampiri para pemain Semen Padang, menyalami dan memberikan semangat. Jandia Eka Putra harus menyaksikan bekas tim yang pernah dibela sekaligus membesarkan namanya itu terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
“Semen Padang adalah mantan klub dan membesarkan nama saya. Tapi saya harus profesional, bekerja demi keluarga. Di mana jersey yang saya pakai itu yang akan saya bela mati-matian,” ungkap sang kiper.
“Bukan saya yang bikin Semen Padang turun tapi semua pemain kami. Perasaan nggak enak hati, tapi mau bagaimana saya harus profesional. Itulah sepak bola, nggak bisa ngomong lah,” tandas Jandia.