Wonogiri — Dinas PPKB dan P3A Wonogiri memanfaatkan ajang Car Free Sunday (CFS) untuk pengenalan serta mempromosikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kegiatan ini sekaligus, sebagai upaya mengkampanyekan agar generasi milenial menunda pernikahan di usia muda.
“Program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan,” beber Kepala Dinas PPKB dan P3A Wonogiri Setyarini, Minggu (15/12).
Dijelaskan, keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari beberapa aspek. Diantaranya, aspek pengendalian kuantitas penduduk dan aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya.
“Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagai indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga.
Dalam pencapaian tujuan Program KKBPK, tentunya sangat memerlukan dukungan, komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi, dan kerja sama dari para stakeholder dan mitra kerja, terutama masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Acara yang berlokasi di bangjo Ponten, Wonogiri ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Wagino dan pejabat di lingkungan Pemkab Wonogiri. Adapun rangkaian acara yang memeriahkan acara Car Free Sunday meliputi senam sehat bersama, pembagian doorprize, Photo Contest, pameran hasil Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), konsultasi program KKBPK, serta aksi pembubuhan tanda tangan di bentangan spanduk besar sebagai bentuk komitmen menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
Setyarini menyebut, adapun isi kempanye untuk menunda pernikahan muda pada generasi milenial seperti persiapan pranikah, perencanaan setelah menikah hingga upaya peningkatan pendapatan keluarga sejahera (UPPKS). Mereka juga dibekali dengan bagaimana menididik anak menghadapi era globalisasi, menggunakan ponsel dengan bijak hingga memperkenalkan generasi berencana.
Menurut dia,kampanye itu dilakukan untuk mendukung program Presiden dan Bupati Wonogiri untuk menciptakan SDM yang unggul, maju dengan memperkuat ketahanan keluarga.Dia berharap dengan kampanye itu,anak muda lebih mapan dalam merencanakan pernikahannya.
“Sebab, ketika pernikahan sudah terencana dan matang akan mencetak SDM unggul dan berkualitas.Indikatornya bisa dilihat dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan AHH (Angka Harapan Hidup). Kalau angka kemiskinan turun, IPM pasti naik,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo