Sragen — Belum genap sehari setelah operator backhoe ditemukan tewas tertimbun longsoran galian C di Gunung Tugel, Dukuh Kopen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, kembali dua bocah ditemukan tewas di kubangan bekas galian C.
Kasus tenggelamnya dua bocah tersebut terjadi di Dukuh Bodean RT 06 Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen. Dua bocah yang menjadi korban yakni Brian Yoga Saputra (10) dan Muhammad Ramadhan Api Saputra (8). Keduanya ditemukan tewas tenggelam di dalam kubangan sedalam 2,5 meter di lokasi kubangan bekas galian C.
Data yang dihimpun di Mapolres Sragen, insiden tragis itu terjadi pada Senin (16/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian bermula ketika kedua korban dan temannya, Alvin, tengah bermain di sekitar kubangan galian C yang ada di dekat permukiman Dukuh Bodean itu.
Saat bermain, kedua korban mendadak tergoda untuk mandi di kubangan berisi air agak jernih. Nahas, rupanya kubangan itu berkedalaman 2,5 meter.
Begitu masuk untuk mandi, kedua bocah itu langsung hilang dari permukaan. Melihat kedua temannya hilang, Alvin, yang belum sempat menceburkan ke kubangan, sempat berusaha menolong.
Namun, ternyata kubangan berlumpur dan dalam sehingga ia memutuskan pulang melaporkan kejadian itu ke orangtua korban.
“Awalnya yang main 3 anak. Yang dua, Yoga dan Madhon (Ramadhan) itu pingin mandi melihat kubangan airnya jernih, lalu langsung mandi. Ternyata tahu-tahu langsung tenggelam. Teman satunya yang nggak mandi sempat berusaha menolong, tapi nggak bisa karena dalam. Lalu ia lari memberitahu orangtua korban,” papar Joko Susilo (44), tokoh Desa Kaliwedi, Gondang, Senin (16/12).

Mendapat kabar itu, seketika Dukuh Bodean geger. Warga dan orangtua korban langsung menuju lokasi tambang. Jarak permukiman dengan lokasi tambang yang hampir 1 kilometer membuat proses pertolongan agak terlambat.
Setelah melakukan pencarian hampir setengah jam, tubuh kedua bocah mungil itu ditemukan di dasar kubangan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Sempat dibawa ke Puskesmas dan klinik, tapi keduanya sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kades Kaliwedi, Daryono.
Editor : Marhaendra Wijanarko