Solo – Untuk kembali menggali dan mengenal budaya Jawa sebagai kekayaan yang telah dimiliki secara turun temurun serta sebagai upaya menduniakannya, Universitas Sebelas Maret (UNS) meluncurkan Institut Javanologi yang bergerak di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS.
Kepala institut Javanologi UNS, Sahid Teguh Widodo, mengatakan bahwa pendirian Institut Javanologi ini bertujuan untuk memberi ruang gerak yang lebih luas bagi perkembangan budaya Jawa yang merupakan salah satu pembentuk jati diri bangsa Indonesia. Selai itu juga sebagai sarana pengembang kearifan lokal sebagai pembentuk citra bangsa. “Javanologi akan mengkaji secara holistik dan integral, jadi segala unsur tentang Jawa akan tercakup seluruhnnya. Misalnya tidak hanya tentang filologi atai falsafah saja, tetapi labih luas. Seperti karawitan, arsitektur Jawa, sejarah Jawa, pertanian, hukum, relasi struktur Jawa, dan masih banyak lagi,” paparnya.
Maka dari itu, lanjut Sahid, untuk menduniakan budaya Jawa diperlukan adanya kerja sama dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama pihak luar. Seperti yang telah berjalan yakni dengan Universitas Leiden, Belanda. Pihaknya berharap, dengan adanya deklarasi ini dapat juga dijadikan sebagai ajang pertemuan ilmiah dan silaturahmi para pakar dan pemerhati budaya Jawa.