Wonogiri — AP (8) gadis kecil asal Kecamatan Pracimantoro, Wonpgiri dianiaya ayah tirinya hingga babak belur. Peristiwa kekerasan itu terjadi lantaran si bocah tersebut menolak ketika ayah tirinya mengajaknya membeli ciu. Pemerintah Kecamatan Pracimantoro sangat menyayangkan aksi kekerasan tersebut.
“Kejadiannya ini di rumah ayah tirinya di Solo, tapi ibu dan korban serta keluarganya berdomisili di Kecamatan Pracimantoro,” terang Camat Pracimantoro Warsito saat dikonfirmasi, Rabu (18/12).
Dari informasi, penganiaayaan yang menimpa AP tersebut terjadi pada Senin (16/12) lalu di rumah ayah tirinya di Solo. Selama ini, korban tinggal bersama kakek dan neneknya di Pracimantoro.
“Awalnya, Sabtu (14/12) korban ini dijemput ibu kandungnya yakni W. Ia dibawa ke rumah ayah tirinya di Solo. Entah bagaimana Si korban ini diajak ayah tirinya beli ciu, tapi ajakan itu ditolak korban. Karena ajakannya ditolak, ayah tiri korban emosi lalu memukul korban dan menendang mengenai bagian kepala, dagu dan perut serta menampar bagian wajah hingga bocah itu mengalami luka lebam,” terangnya.
Bahkan, kata Camat Pracimantoro, akibat penganiayaan itu, Minggu (15/12) siang, korban mengalami muntah-muntah.
Peristiwa itupun diketahui tetangganya yang kebetulan berada di Solo. Kemudian dia menelepon kakek dan nenek korban dan diceritakan apa yang dialami bocah tersebut. Mendapat kabar itu, AP hari itu juga dijemput dan dibawa ke Pracimantoro.
“Mendapat informasi tersebut, kami bersama petugas medis langsung mendatangi rumah korban untuk melakukan pemeriksaan didampingi dengan anggota TNI dan polisi. Berdasar pemeriksaan fisik oleh dokter, korban mengalami hematoma pada bagian kiri atas dada, pelipis kanan bawah mata lebam, panggul kiri, paha kiri dan kaki kiri,” bebernya.
Camat Pracimantoro menambahkan, usai menyiksa AP, ayah tiri korban dikabarkan melarikan diri. Pihaknya juga sangat menyayangkan peristiwa yang menimpa bocah tersebut.
AP diketahui saat ini duduk di bangku kelas II di sebuah SD di Kecamatan Pracimantoro.
“Saat saya tanya, bocah itu cerdas sekali langsung jawab tegas. Tapi kelihatannya ia dibawa ke Solo lagi, mungkin untuk melengkapi bahan laporan dan pemeriksaan kepolisian atau bagaimana,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko