Timlo.net – Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia akan bekerja sama membangun sebuah masjid di Solo. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi, Rabu (18/12). Fachrul mengatakan masjid ini nantinya harus mampu menjadi simbol toleransi.
“Imam masjid dapat kita datangkan dari UAE dan begitu juga sebaliknya kita akan mengirimkan imam masjid kita ke UAE. Intinya masjid ini harus dapat menjadi simbol toleransi dan harmoni,” kata Fachrul dalam keterangan tertulis.
Hal ini Fachrul sampaikan saat mengikuti rangkaian kunjungan kerja di Abu Dhabi yang dilaksanakan sejak 14 hingga 17 Desember 2019. Pembangunan masjid ini, menurutnya, menjadi wujud komitmen kedua negara dalam mendorong upaya moderasi beragama.
“Masjid yang akan dibangun di Solo nantinya harus dapat menjadi Pusat Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia. Masjid ini harus dapat dikelola secara profesional yang terintegrasi dengan Islamic Center,” ucapnya.
Fachrul mengatakan pembangunan masjid ini masih berada pada tahap pengurusan aset tanah dari Pertamina. Pembangunan masjid akan dimulai setelah Presiden Joko Widodo bertemu dengan Pangeran Muhammad Bin Zaid yang direncanakan awal Januari 2020.
Dalam kunjungan kerjanya, Fachrul juga mengunjungi Grand Mosque Abu Dhabi. Dia mengaku terinspirasi oleh manajemen masjid yang profesional dan modern.
Grand Mosque Abu Dhabi bukan hanya mewah dan megah secara konstruksi, melainkan masjid ini juga menampilkan dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang terbuka, toleran, dan inklusif. Wisatawan yang hadir dari berbagai negara dan latar belakang agama atau ras juga diperbolehkan berkunjung ke masjid ini.
“Masjid ini mengajarkan kita tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan inklusif. Saya berharap masjid yang akan dibangun di Solo nanti dapat mencerminkan nilai-nilai seperti itu,” tutur Fachrul.
Fachrul juga mengingatkan bahwa ada kemungkinan tiap pemeluk agama tidak membaca kitab suci pemeluk agama lainnya. Namun pribadi seseorang dapat dilihat dari perilaku dan sikapnya. Maka, hal tersebut, menurutnya, menunjukkan pentingnya mengamalkan nilai keagamaan dalam perilaku bermasyarakat, termasuk dalam toleransi dan keterbukaan.
Editor : Dhefi Nugroho