Sukoharjo — Pemanfaatan hutan tropis di Indonesia, selama ini masih bersifat konvensional, yaitu sekedar untuk sumber kayu bahan bangunan atau meubel, ramuan jamu yang dikelola secara tradisional.
“Yang lebih besar memanfaatkan hutan tanpa pertimbangan rasional dengan pembalakan hutan untuk pembukaan lahan sawit, pemukiman, atau pertanian,” ungkap Prof Dr Muhtadi MSi saat ditanya tentang harta kekayaan bangsa yang terpendam, di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan Sukoharjo, Rabu (18/12).
Padahal, kata Guru Besar UMS ini, hutan disamping sebagai sumber atau pusat keanekaragaman hayati, juga berperan sebagai paru-paru dunia dan resapan air. Yang belum digali dan dikembangkan, bahwa hutan adalah industri kimia yang dahsyat, sumber bahan-bahan kimia baru, sumber ilmu pengetahuan dan sains.
“Pemanfaatan hutan secara rasional dan ilmiah ini, akan menjadikan hutan sebagai kekayaan yang tak ternilai,” tandasnya.
Namun sayang, kata Prof Muhtadi, karena perhatian bangsa kita yang belum sampai kesana, hutan tropis Indonesia ibarat harta yang terpendam. Peluang untuk menemukan dan inovasi bahan-bahan kimia yang prospektif belum dikembangkan dan didukung secara baik.
Editor : Wahyu Wibowo