Karanganyar — Sebanyak 170 anak muslim dikhitan secara massal di aula Masjid Agung Karanganyar, Jumat (20/12). Dengan menggunakan sistem laser dan manual, mereka ditangani 80 dokter dan paramedis.
“Untuk kegiatan sosial dalam rangka HUT, ini yang terakhir. Tahun lalu diikuti 200 lebih, sekarang 170 anak. Sebenarnya bisa lebih banyak namun dibatasi 102 saja sesuai tahun HUT. Karena banyak pendaftar hingga 170, disetujui segitu,” kata Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Karanganyar, Iskandar di lokasi khitanan massal.
Ia mengatakan jumlah peserta khitanan massal pada tahun ini tak kalah banyak dibanding tahun lalu. Kegiatan ini menutup rangkaian hari jadi Kabupaten Karanganyar ke-102.
Acara tersebut dibuka Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto. Dimulai sejak pukul 06.30 WIB, khitanan massal berlangsung hingga pukul 10.00 WIB. Ia mengatakan, Baznas menggandeng Dinas Kesehatan, RSUD, PKU Muhammadiyah Karanganyar dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), untuk menyelenggarakan acara.
“Alhamdulilah bisa cepat. Ditangani 80 dokter dan paramedis,” katanya.
Mereka yang mendaftar dari pelajar yang mendapat informasi khitanan massal di masjid lingkungannya maupun pihak sekolah.
Dr Dwi Nur dari Poliklinik Baznas mengatakan satu anak dikhitan satu operator dan satu asisten. Dipakai metode manual dan laser menanganinya.
“Paling lama setengah jam. Metode laser tidak banyak perdarahan. Berbeda dengan manual yang memakai pisau dan gunting,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo