Solo – Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Solo Yusmar Setyobudi berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomunikasi dengan praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia sebelum mengambil kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN). Hingga kini kebijakan tersebut masih menuai pro kontra.
“Mereka adalah praktisi terdepan di bidang pendidikan. Setelah mendengar mereka, tentu berbagai pihak bisa saling memahami,” ujar Yusmar kepada wartawan, di SMAN 3 Surakarta, Sabtu (21/12).
Yusmar mengemukakan, suatu kebijakan itu biasa apabila muncul pro kontra. Menteri Pendidikan kali ini agaknya ingin menyederhanakan. Walau UN dihilangkan tetapi sebetulnya Ujian Sekolah masih ada.
“Yang membuat memang masing-masing sekolah. Tetapi tetap berstandar nasional,” jelasnya.
Menurut Yusmar, standar nasional itu perlu sekali tetapi standar itu bukan untuk kelulusan. Salah satunya untuk mengukur kualitas siswa, sekaligus untuk pemetaan sekolah.
“Sehingga masing-masing sekolah dapat diketahui tingkat kualitas pendidikan,” ujarnya.