Karanganyar — Air bercampur lumpur meluap ke SDN 01 Tunggulrejo, Jumantono, Sabtu (21/12) pukul 12.00 WIB. Tujuh ruang kelas tergenang usai tekanan lumpur menjebol tembok sekolah.
“Mungkin karena airnya dari sawah terlalu banyak sehingga mendesak tembok. Sedangkan temboknya tidak kuat menahan lalu ambrol. Lumpurnya meluap masuk sampai menggenangi tujuh kelas. Paling parah di gudang,” kata Kepala SDN 01 Tunggulrejo, Andriani, Minggu (22/12).
Sejak menggenang Sabtu siang, lumpur masih dibersihkan hingga Minggu (22/12).
Andriani mengatakan kejadian itu berlangsung pada Sabtu (21/12) pukul 12.00 WIB. Sebagian tembok tinggi 4 meter dan lebar 20 meter jebol karena tak kuasa menahan tekanan air dari areal persawahan dan lapangan di belakang sekolah. Di sana sedang dilakukan perataan lahan dengan cara digenangi air.
Untungnya, genangan tak terlalu dalam. Hanya membuat kotor mebelair, dinding dan lantai. Namun tak sampai merusak perangkat elektronik seperti komputer dan lainnya. Meski demikian, buku tematik dan dokumen siswa basah kuyup. Para guru mengeringkannya dengan cara menjemur di lorong kelas.
“Kemarin dibantu BPBD, perangkat desa, masyarakat dan murid bergotong royong membersihkan kelas. Untungnya masih libur. Masuknya masih tanggal 2 Januari. Hari ini masih dilanjutkan gotong royong sambil membangun kembali tembok yang jebol,” lanjutnya.
Ia menjelaskan pembuatan tembok dimulai Minggu (22/12). Ia menjanjikan tembok kali ini bakal lebih kuat dan dengan material berkualitas.
“Dulunya itu tembok dibangun dari swadana sekolah. Jadi mungkin dananya terbatas. Sekarang dibangun lebih kuat agar menghindari kejadian terulang lagi,” katanya.
Editor : Wahyu Wibowo