Timlo.net – Tower pemancar milik Radio Republik Indonesia (RRI) di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan (Jaksel), roboh Minggu (22/12) pukul 16.40 WIB. Menara tersebut menimpa bangunan rumah, masjid, satu unit bajaj.
“Iya itu (menara) radio pemancar RRI (yang roboh). Informasinya itu punya menara RRI,” kata petugas piket Sudin Damkar Jaksel, Hendra.
Hendra menyebut laporan adanya menara roboh diterima pihaknya pukul 15.50 WIB. Sebanyak 12 personel Damkar Jaksel dikerahkan ke lokasi. Tidak ada korban akibat kejadian tersebut.
“Sementara ini kita di sana, yang ada di TKP itu sekitar kurang lebih 12 personel. (Alamatnya) Jalan Antene VII, RT 02/08, Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru. Iya masih dalam penanganan,” jelasnya.
Saat ini, pihak Damkar Jaksel tengah menunggu pemilik menara untuk membicarakan langkah penanganan peristiwa tersebut.
“Paling kita, biasanya kita potong-potong. Tapi kita tunggu yang punya dulu, minta izin. Tapi katanya sudah dihubungi, kita nanti tunggu orang RRI dulu, koordinasi,” imbuh Hendra.
Sementara itu pada malam harinya, tim teknisi RRI didatangkan ke lokasi untuk menyelamatkan antena siaran yang tersisa. Direktur Teknologi dan Media Baru RRI Rahadian Gingging, mengatakan ada 20 teknisi yang sedang menyelamatkan alat siaran.
“Kita mencoba menyelamatkan beberapa antena yang masih mungkin kita selamatkan terus kita gunakan ulang. Kita punya target mudah-mudahan besok sore kita sudah on air lagi, entah di Merdeka Barat atau dengan TVRI kita kerja sama, bagaimana kita bisa pindahkan peralatan ini supaya bisa siaran di sana,” ucap Gingging.
Pihaknya hanya fokus untuk melepas perangkat siaran yang tersisa. Dia menyerahkan ke pihak Damkar untuk melakukan pembongkaran tower yang roboh.
“Karena inikan utuh sampai ini sampai ke atap, sampai ke ujung. Ini masih bisa nggak kita selamatkan. Nanti selesai ini kalau memang sudah tidak mampu kita lepas dari tower ya monggo berarti harus kita relakan dipotong,” katanya.

Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo