Wonogiri — Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi meminta jajaran Polres Wonogiri lebih memberdayakan peran masyarakat dan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengaman natal dan tahun baru ini. Dia meminta selama Nataru di wilayah hukum Polres Wonogiri bebas dari kejadian yang menonjol.
“Saya minta, dalam kegiatan operasi tidak boleh ada kejadian menonjol, misal laka lantas atau kejadian kriminal 365 KUHP. Kemudian, penggunaan handytalky (HT) harus sesuai dengan peruntukannya, tidak untuk gagah-gagahan, gunakan bahasa singkat jelas,” tegas Wakapolda saat sidak di Pospam Nataru depan Gereja St Yohanes Rasul, Wonogiri, Sabtu (24/12).
Selain itu, Wakapolda juga menekankan agar dalam pengamanan Nataru, Kapospam sebagai kepanjangan tangan dari Kapolres, harus setiap hari melaksanakan pengamanan.
Sementara Sat Sabhara harus sebagai kombatan sebagai pengamanan pos pam, mampu mengetahui posisi dalam mengambil sikap ketika terjadi sesuatu. Kemudian untuk pengamanan gereja, Wakapolda meminta agar petugas melakukan pengamanan secara manual dengan sistem ring bersama-sama dengan anggota TNI.
“Berdayakan seluruh potensi masyarakat, bisa di gerakkan oleh kapospam dalam pergerakan anggota,” pintanya.
Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing menambahkan pengamanan Nataru ini pihaknya menggandeng TNI, Linmas dan sejumlah elemen masyarakat. Gelar pasukan dan ploting dan seting pasukan telah dilakukan Senin (23/12). Sementara itu, pos pengamanan Nataru disentralkan di satu titik yakni di depan Gereja St Yohanes Rasul, Wonogiri.