Solo – Lampion Imlek di jalan Jenderal Sudirman Hujan porak poranda akibat hujan deras disertai angin kencang, Rabu (25/12) siang. Pantauan timlo.net di lokasi, sling baja yang digunakan untuk menggantungkan lampion putus dilanda angin ribut.
“Saya lewat sudah banyak yang putus,” kata salah satu warga yang melintas di Jenderal Sudirman, Ahmad Rafiq.
Rafiq melintas di depan Balaikota Solo sekitar pukul 12.45 WIB. Saat itu hujan masih deras dengan angin sangat kencang. Bahkan di arah Alun-alun tampak pusaran angin puting beliung saat Timlo.net mendatangi lokasi lampion.
Tiang-tiang pancang untuk menambatkan sling lampion tampak masih berdiri di pinggir jalan. Namun lampion-lampion yang digantung di sling baja sudah bergelantungan. Beberapa lampion terjuntai hingga menutup sebagian badan jalan.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Bersama Imlek 2020, Sumartono Hadinoto mengatakan lampion Imlek masih dalam proses pemasangan. Ia mengaku belum mengetahui kejadian tersebut.
“Saya malah belum dapat laporan. Setelah ini langsung saya suruh cek di lapangan,” kata dia.
Martono menambahkan peristiwa ini akan menjadi catatan bagi panitia. Diharapkan panitia bisa mengetahui kekurangan konstruksi lampion dari peristiwa tersebut.
“Nanti kita liat mana yang harus diperkuat,” kata dia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia Imlek menyiapkan 5.000 lampion untuk memeriahkan perayaan tahun baru Imlek. Lampu-lampu hias tersebut ditargetkan menyala 18 Januari hingga akhir Februari.
“Ini kan belum semua terpasang. Kita masangnya malam. Itu pun kalau hujan tidak bisa,” kata dia.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada Imlek 2016. Gapura hiasan di depan Balaikota roboh karena angin ribut dan hujan deras. Saat itu panitia bertindak cepat dengan memperkuat konstruksi gapura.
Editor : Dhefi Nugroho