Solo – SD Muhammadiyah 1 Ketelan menggelar Workshop Merdeka Belajar, Guru Penggerak, di sekolah setempat. Kegiatan diikuti 64 guru karyawan, Kepala Sekolah Perguruan Muhammadiyah se-Kota Surakarta, Kepala Sekolah SD Negeri maupun Swasta gugus II RA. Kartini Kecamatan Banjarsari Solo.
“Kegiatan ini persiapan pembelajaran semester II tahun pelajaran 2019/2020 dan dalam rangka meningkatkan SDM karena harus mengikuti era perkembangan pendidikan di masa sekarang ini,” ungkap Tim Pengembang Kurikulum dan Penilaian SD Kemendikbud Dr Akhmad Solikhin, M.Pd, MM kepada wartawan, Kamis (26/12).
Lebih lanjut ia mengatakan, merdeka belajar dan guru penggerak bisa dimulai dari unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan. Kebebasan berinovasi, kebebasan belajar dengan mandiri dan kreatif.
Dalam kesempatan itu, Solikhin menjelaskan 4 pokok kebijakan merdeka belajar. Program meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.
“SD Muhammadiyah 1 bisa menjadi Pioner dan menularkan virus-virus kebaikan, komponen lainnya bersifat pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri, RPP 1 halaman cukup,” jelas Solikhin.
Editor : Dhefi Nugroho