Solo — Kepergian empu tari, Suprapto Suryodarmo dirasa pihak keluarga sangat mendadak. Padahal, pertengahan Bulan Desember, seniman yang akrab disapa dengan sebutan Mbah Prapto ini masih tampil dalam kegiatan Solo Butoh di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT).
“Sangat kaget, mendadak sekali. Tanggal 20 Desember lalu bapak masih tampil di Teater Arena,” terang perwakilan keluarga Mbah Prapto, Melati Suryodarmo saat ditemui Timlo.net, Minggu (29/12) siang.
Baginya, sosok Mbah Prapto tak hanya sekedar ayah. Melainkan juga guru, penuntun dan panutan baik dalam keluarga maupun dirinya berkarya. Putri sulung Mbah Prapto ini juga mengaku, selama ini sosok ayahnya merangkul seluruh kalangan.
“Beliau tidak pernah membeda-bedakan satu dengan yang lain. Entah seniman senior apa junior. Pada prinsipnya, dirangkul bersama, belajar sama-sama,” jelasnya.
Hal yang paling diingat, kata Melati, adalah saat dirinya menggelar kegiatan di Jakarta. Mbah Prapto menyempatkan diri untuk menghadiri kegiatannya itu, meski dia sendiri waktu itu juga sibuk mengadakan kegiatan di Jogja.
“Saya sempat nangis. Begitu perhatiannya dia pada saya,” ucapnya tak kuasa membendung air mata.
Selain itu, lanjut Melati, sosok Mbah Prapto juga selalu ingin belajar. Semisal, dirinya ingin mengajar murid-muridnya di luar negeri dengan menggunakan skype.
“Ya saya ajari, ternyata kalau pakai skype ada kendala seperti putus signal dan sebagainya. Dirinya, selalu ingin belajar dan memberikan apa yang beliau bisa untuk orang lain,” jelasnya.
Dengan meninggalnya Mbah Prapto, Melati bertekad akan melanjutkan apa yang telah dicontohkan dan pesan-pesan yang telah diberikan.
“Pesan bapak itu, ojo kemrungsung. Sing sabar,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Mbah Prapto menghembuskan nafas terakhir di RS Dr Oen pada Minggu (29/13) dini hari. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka Thiong Ting hingga Senin (30/12) siang besok. Setelah itu, akan dibawa ke Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) untuk dilaksanakan prosesi penghormatan terakhir dari sejumlah seniman. Seusai dari lokasi tersebut, akan dilaksanakan kremasi di Delingan, Kabupaten Karanganyar.
Editor : Wahyu Wibowo