Solo — PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) belum menentukan harga tiket Kereta Bandara Adi Sumarmo. Direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan harga tiket tersebut masih dikaji bersama PT Angkasa Pura.
“Karena ini gabungan antara Angkasapura dan KAI,” katanya saat diwawancara di Stasiun Adi Sumarmo, Minggu (29/12).
Kemampuan bayar (ability to pay) dan kemauan bayar (willingness to pay) calon penumpang menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tarif kereta bandara kelima di Indonesia itu. Sepinya kereta bandara di daerah lain seperti Jakarta, Medan, Padang, dan Palembang juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan tarif kereta.
Sebagaimana diketahui, PT KAI menggratiskan tiket kereta api Bandara Internasional Adi Sumarmo (BIAS) hingga akhir Februari 2020. Selama masa uji coba tersebut, PT KAI akan koordinasi intensif dengan PT Angkasa Pura.
“Makanya itu nanti selama gratis ini kita rapat terus menerus menentukan tarif. Yang penting kita membawa misi ini harus bisa terjangkau masyarakat,” ucapnya.
Selain tarif yang terjangkau, PT KAI juga tengah menggodok konsep integrasi kereta bandara yang lebih mulus. Misalnya dengan membuka boarding pass sejak di Stasiun Balapan. Sehingga setelah turun dari kereta, penumpang bisa langsung memasuki pesawat tanpa harus repot mengurus bagasi dan dokumen penerbangan.
“Sehingga saat dia naik di kereta sudah bisa lepas bagasi. Kalau ini bisa check in di kereta maka orang itu kan bebas. Bawaannya lebih ringan,” kata dia.