Solo — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo mulai melakulan pengawasan di daerah rawan banjir di wilayah Kota Bengawan. Hal itu dilakukan mengingat curah hujan di Solo dan sekitarnya mulai tinggi.
“Awal Januari prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) curah hujan tinggi jadi harus dilakukan antisipasi sejak dini,” ujar Kepala Harian BPBD Solo Eko Prajudhy Noor Aly kepada Timlo.net, Jumat (3/1).
Eko mengatakan, antisipasi dilakukan karena ada sejumlah daerah rawan banjir di Solo. Daerah rawan banjir tersebut di antaranya Joyontakan (Serengan), Kampung Sewu, dan Pucang Sawit (Jebres), Pajang (Laweyan), dan Semanggi (Pasar Kliwon). BPBD menyiagakan personelnya untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah yang dianggap rawan bencana banjir.
“Pengawasan daerah rawan banjir melakukan pengawasan selama 24 jam dengan membuka posko induk di kantor BPBD,” kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat segera melaporkan ke BPBD kalau ada kejadian bencana. BPBD juga meminta masyarakat agar memperhatikan lingkungannya masing-masing.
“Drainase yang banyak sampah harus dibersihkan. Pohon yang dianggap membahayakan dapat dikurangi rantingnya. Kita bantu untuk memotongi pohon,” ujarnya.