Timlo.net-–Smartwatch dan fitness tracker saat ini dilengkapi dengan sensor detak jantung. Fitur ini berguna untuk melacak olahraga kita dan bahkan menyelamatkan hidup kita. Tapi rupanya sensor detak jantung juga berguna untuk memecahkan kejahatan. Misalnya yang dialami polisi baru-baru ini. Mereka berhasil memecahkan kasus penusukan berkat fitur itu. Polisi mengetahui jika sang korban berbohong tentang penusukan itu.
Sang korban, Sean Sammit awalnya mengaku jika dia diserang setelah meninggalkan sebuah sinagog di West Bloomfield, Michigan, Amerika Serikat (AS). Dia berkata seorang pria mendatanginya dan meneriakkan komentar anti Semit sebelum menusuknya. Sean berkata dia melawan sang penyerang sebelum pergi ke rumah sakit dengan mengendarai mobil.
Tapi setelah diselidiki, polisi tidak menemukan bukti serangan di tempat parkir yang dimana menurut Sean serangan itu terjadi. Mereka juga mengecek Apple Watch yang dipakai pria itu. Detak jantungnya saat waktu serangan ternyata normal. Padahal seharusnya lebih tinggi, tulis Ubergizmo, Jumat (3/1).
Hal ini mendorong polisi ke sinagog itu di mana Sean pernah bekerja. Mereka menemukan jaringan darah dan pisau yang digunakan Sean untuk menusuk dirinya sendiri. Sean sekarang dituduh membuat laporan palsu. Tapi polisi belum mengungkap alasan kenapa pria itu melakukan hal ini.