Solo — Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi (FE Unisri) Surakarta membahas ketrampilan profesi Public Relations (PR) atau Humas di era Revolusi Industri 4.0, di Kampus Unisri, Solo, Senin (6/1). Pembahasan itu menghadirkan narasumber Dr Rini Darmastuti MSi, dosen Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
“Ada 70 mahasiswa yang mengikuti kuliah dosen tenaga ahli, baik dari Prodi Manajemen dan Akuntansi,” ungkap dosen pengampu mata kuliah Public Relationship Unisri Dr MD Rahadini kepada wartawan.
Sementara itu dalam paparannya, Rini Darmastuti, menjelaskan dalam era revolusi industri 4.0 profesi PR masih dibutuhkan, karena tidak bisa digantikan dengan robot, namun tatantangan yang dihadapi cukup berat.
“Di era digital seperti saat ini, setiap orang bisa menjadi pembawa berita. Bisa menjadi PR. Berita tidak hanya tersebar melalui media konvensional saja. Dengan cepat bisa tersebar viral melalui media sosial. Namun sayangnya tidak banyak masyarakat yang tahu dan bisa membedakan mana berita yang benar. Mana berita yang hoax. Dengan mudah mengheshare berita yang diterima tanpa mengkajinya lebih dahulu,” paparnya.
Padahal, menurut Rini, begitu berita yang terlanjur di-share, tidak bisa langsung dihapus. Harus dilakukan klarifikasi secara pelan-pelan yang diikuti dengan tindakan edukasi.
“Dalam situasi seperti itu, bila PR ingin tetap eksis, PR dituntut kreatif dan terus mau belajar. Kompetensi Humas itu unik. Kombinasi antara intuisi, nalar, empati, emosi dan kreativitas yang tiada terbatas,” pungkasnya.