Solo — Dampak Pembangunan proyek Flyover Purwosari, Laweyan, Solo mulai dirasakan sejumlah pemilik tempat usaha di Solo. Hal itu terjadi karena proyek tersebut akan mematikan tempat usaha mereka.
“Proyek Flyover Purwosari jelas berdampak luar biasa pada pemilik tempat usaha. Saya hanya bisa pasrah,” ujar marketing rumah makan Dapur Solo, Purbo.
Ia mengaku sudah menempati kawasan tersebut selama sekitar 10 tahun. Kebetulan lokasi rumah makan Dapur Solo berada saat ini posisinya masih kontrak.
“Kami mulai ancang-ancang pindah lokasi usaha dari kawasan Purwosari. Terlalu beresiko kalau tetap bertahan,” kata dia.
Ia mengungkapkan pemindahan tempat usaha sudah dilakukan perhitungan yang sangat matang. Beruntung saaat proyek akan dimulai, kontrak tempat usaha ini berakhir pada Januari akhir.
“Kami sudah putuskan tidak memperpanjang kontrak. Lokasi tempat usaha baru saat ini masih dalam negosiasi,” kata dia.
Pemilik tempat usaha warung makan PKL, Zunaidi mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi saat ini. Ia mengaku selama ini berjualan makanan di Purwosari arah Jalan Transito harus memindahkan tempat usaha.
“Terpaksa pindah lokasi jualan. Lokasi jualan akan dibangun proyek Flyover Purwosari. Lokasi tempat jualan baru belum dapat,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo