Solo — Rektor bersama civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menghadiri perayaan Natal bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di Teater Besar ISI Surakarta.
“Pada tahun 2020 ini, ISI Surakarta mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan perayaan Natal bersama dengan menghadirkan Rm A Agus Ariestyanto untuk menyampaikan homili,” ungkap Rektor ISI Surakarta Dr Drs Guntur M Hum kepada wartawan, di Kampus ISI, Surakarta, Jumat (10/1).
Rektor ISI Surakarta mengatakan, kehadiran Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho bersama civitas akademika UNS merupakan tanda bahwa hubungan antara UNS dan ISI Surakarta selalu rukun dan guyub.
“Pagi ini kita bersama bisa berkumpul di Teater Besar ISI Surakarta dan alhamdulillah kursinya terisi penuh. Ini menunjukkan hubungan antara UNS dan ISI Surakarta meski di bawah paguyuban dua perguruan tinggi yang berbeda, benar-benar guyub dan keguyuban itu selalu ditandai dengan dilakukannya kegiatan bersama yang silih berganti di ISI Surakarta dan di UNS,” jelas Guntur.
Tema perayaan Natal bersama ISI Surakarta-UNS yaitu “Hiduplah Sebagai Sahabat bagi Semua Orang”. “Ini sebagai bukti bahwa masyarakat sudah tidak dikotori lagi oleh perbedaan-perbedaan yang terjadi usai gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2019,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Jamal Wiwoho turut menyapa peserta perayaan Natal bersama dan menyampaikan sejumlah hal penting yang berkaitan dengan isu-isu keberagaman masyarakat.
“Indonesia ini dibangun atas dasar keberagaman, baik keberagaman dalam suku, bangsa, bahasa, agama, bahkan perbedaan pandangan politik. Kami meyakini bahwa keberagaman memiliki keindahan bila sesama bangsa Indonesia saling mengenal dan menghormati walau punya pandangan yang berbeda. Dalam arti Indonesia harus menjadi rumah kita,” ujar Prof Jamal.
Prof Jamal juga sempat menyinggung tema perayaan Natal bersama yang ia rasa sudah sangat tepat untuk diangkat. Baginya, menjadi sahabat bagi semua orang harus didasari oleh tiga sikap penting, yaitu sikap ketulusan, penghormatan, dan kesetaraan.
Editor : Marhaendra Wijanarko