Timlo.net–Salah satu pendiri dan CEO Xiaomi Group, Lei Jun mengungkap jika perusahaannya itu nyaris dinamai Xuande atau Bintang Merah saat didirikan. Kisah ini dibagikan pada Jumat (10/1), pada perayaan 10 tahun komunitas Xiaomi.
Lei Jun mengisahkan jika beberapa pendiri perusahaan itu menggelar rapat pada 14 Januari 2010. Dalam rapat itu, topik utamanya adalah nama brand mereka. Rupanya Bintang Merah adalah nama pertama yang ditawarkan. Tapi nama itu ditolak karena masalah merk dagang.
Nama lain yang muncul adalah Xuande. Nama ini juga ditolak karena dianggap tidak terdengar tepat di telinga. Jumlah nama yang ditawarkan mencapai ratusan. Termasuk Red Storm, Xuande, Qianqi, Antong, Lingxi dan lain-lain, tulis Gizmo China, Jumat (10/1).
Xiaomi sendiri memiliki logo bertuliskan MI. Mi lebih sekedar dari singkatan tapi memiliki dua arti berbeda. Pertama adalah Mobile Internet, karena Xiaomi akan menjadi perusahaan seluler di internet. Kedua adalah Mission Impossible karena perusahaan itu akan melakukan dan menyelesaikan misi yang sepertinya mustahil, sulit atau belum dilakukan.
Sang pendiri itu lalu membagikan peribahasa umat Budha terkait nilai butiran beras di sebuah gunung yang besar. Hal ini diungkap Lei Jun di Weibo.