Karanganyar — Melihat banyaknya pemohon KTP elektronik di kantor dinas maupun di 17 kantor kecamatan, diprediksi 6.000 blangko bakal cepat habis. Di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tercatat 250 permohonan tiap hari sedangkan di kantor kecamatan sekitar 50 pemohon.
“Bagi pemohon yang telah dilayani namun tidak memperoleh keping e-KTP, maka diberi surat keterangan (suket). Blangko habis sejak November 2019. Baru sekarang diberi lagi. Itupun hanya 6.000 keping blangko. Melihat banyaknya permintaan, paling semingguan habis,” kata Kepala Disdukcapil Karanganyar Ani Indrihastuti, Senin (14/1).
Ia menghitung PRR (print ready record) atau siap cetak itu 17.774. Mereka sekarang memegang suket. Sedangkan jumlah pemegang suket dari pemohon karena pindah domisili atau hilang sebanyak 9.870. Dengan hanya memiliki stok 6.000 keping saja, Ani memastikannya tidak cukup untuk melayani cetak KTP elektronik dari pemohon PRR maupun kategori lain.
“Kasus ini dialami di semua daerah, ” katanya.
Meski demikian, ia menjamin penggunaan suket seperti halnya KTP pada umumnya. Pemegang disarankan menyimpan suket secara lebih berhati-hati karena rawan sobek dan rusak akibat berbagai kondisi.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan Pemda tak berwenang memproduksi keping KTP. Ia meminta masyarakat bersabar menanti dropping dan aktif menanyakan ketersediaan stok. Mengenai prioritas cetak KTP elektronik bagi korban bencana alam, ia sependapat.
“Korban bencana alam yang ingin meminta KTP karena rusak, silakan saja. Kami membantu menyeluruh. Baik pemulihan fisik dan sebagainya, ” katanya.