Wonogiri — Paska mencuatnya kasus pembobolan rekening nasabah BKK Eromoko Cabang Pracimantoro menejemen di bank plat merah tersebut dilakukan rotasi. Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku telah mengeluarkan rekomendasi agar yang bersangkutan (tersangka) dicopoot dari jabatannya sebagai karyawan BKK.
“Itu pelanggaran berat, tidak perlu nunggu keputusan tetap atau incraht tersangka kita rekomendasikan untuk dipecat karena ini bicara soal mental,” ungkap Bupati Joko Sutopo, Rabu (15/1).
Bupati Joko Sutopo menyatakan, setelah mencuat kasus tersebut, pihaknya sudah merombak atau malakukan rotasi pada jajaran manajemen BKK Eromoko Cabang Pracimantoro. Dia menyebut dengan merolling petugas setempat diharapkan muncul satu sistem monitoring yang lebih ketat.
“Setelah kami cermati tersangka adalah petugas lapangan yang menghimpun dana di masyarakat. Tapi disisi menejemen lemah diproses pembukuan yang arus kasnya tidak tertib tidak termonitor sehingga meledak dan menimbulkan kerugian negara Rp 2,7 miliar,” bebernya.
Sebelum kasus itu diproses secara hukum pemerintah melalui Kejari Wonogiri telah melakukan mediasi. Bahkan, kala itu pihak keluarga tersangka menyatakan akan mengganti kerugian negara yang ditimbulkan dengan cara menjual aset yang dimiliki. Namun hingga batas waktu yang ditentukan tersangka tidak mampu mengembalikan.
Terkait pengakuan tersangka yang menyatakan bahwa uang negara yang diselewengkan digunakan bayar hutang untuk modal penggandaan uang menurut Bupati Wonogiri adalah satu kondisi di luar jalur. Dia menambahkan, aksi yang dilakukan dalam modus pembobolannya sangat rapi. Bahkan dalam melancarkan modusnya pelaku terkesan berpengalaman sehingga dengan mudahnya dirinya memanipulasi slip setoran atau penarikan dari nasabah.
“Ya kalau aspek normatifnya tidak terpenuhi, pemikirannya jadi tidak irasional,” tandasnya.