Timlo.net — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng Brigjen Pol Dr Benny Gunawan, Jumat (17/1) bersilaturahmi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh, Semarang.
“Pengguna Narkoba pada 2019 ada 195.081 orang atau 1,3 persen dengan usia 15 sampai 64 tahun. Dan pada malam Tahun Baru lalu, kami menemukan sekelompok warga yang menyalahgunakan obat batuk menjadi narkoba. Ini artinya perlu intervensi dalam bentuk pemberdayaan alternatif,” kata Benny Gunawan –seperti diberitakan laman jatengprov.go.id, Sabtu (18/1).
Benny juga memaparkan hasil pantauannya terkait jalur rute distribusi Narkoba regional di Jateng yang berasal dari Tiongkok, Jerman, India, Belanda dan Malaysia. Masuknya barang terlarang itu melalui beragam kamuflase. Adapun daerah rawan di Jateng meliputi Banyumas, Pekalongan, Jepara, Solo, Cilacap dan Kota Semarang.
“Distribusinya melalui pelabuhan, jalur tol Trans Jawa, rute penerbangan yang semakin banyak, lapas, serta dibawa langsung oleh WNA yang ke Jateng. Di sisi lain, Jateng ini pasar ketiga setelah Jabar dan Jatim. Sehingga, kami butuh regulasi yang lengkap. Sementara, BNN baru ada di sembilan kabupaten kota, sehingga kami harus mengampu 26 kota kabupaten,” imbuh Benny yang datang bersama Anggota Komisi D DPRD Jateng, Dedy Mardiana.
Gubernur Ganjar Pranowo berharap pertahanan masyarakat terhadap Narkoba harus lebih kuat. Untuk itu, Ganjar akan secepatnya membuat Peraturan Gubernur Jateng tentang Pencegahan Narkoba.
“Saya juga sampaikan ke Pak Presiden Jokowi, bahwa Narkoba jadi musuh negara. Dengan Pergub, sifatnya lebih luas dan bisa menggigit semua. Kami akan buat kampanye bahwa Narkoba ini sekarang sudah masuk ke rumah Anda. Kami perlu gandeng komunitas untuk sosialisasikan pencegahan. Juga buat lomba vlog, hadiahnya sepeda motor, kamera, laptop, handphone, sambil gerakkan MUI, pelajar dan mahasiswa. Awal Februari akan kami laksanakan,” tandas Ganjar.