Wonogiri — Selain menelan kerugian materiil hingga ratusan juta rupiaj, kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang terjadi di Wonogiri juga mengakibatkan ratusan orang luka dan puluhan nyawa mati sia-sia di jalan raya. Oleh sebab itu, sejumlah upaya pencegahan telah dilakukan Unit Satlantas Polres Wonogiri untuk meminimalisir timbulnya korban Lakalantas, khususnya di jalur tengkorak atau rawan kecelakaan.
“Saat ini kami ingin menekan angka Laklantas sekecil-kecilnya. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas keselamatan di jalan dan menurunkan fatalitas korban. Di Wonogiri, generasi milenial merupakan usai produktif dan berdasarkan data yang ada, korban Lakalantas di 2019 kebanyakan merupakan usai produktif .Lalu untuk dominasi kendaraan yang terlibat kecelakaan yakni kendaraan roda dua,” ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing melalui Kasat Lantas AKP Hendrie Suryo Liquisasono saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (18/1).
Dijelaskan, faktor Laklantas, salah satunya adalah human error. Selain melakukan razia kelengkapan kendaraan, pihaknya juga telah memetakan sejumlah ruas jalur yang dinilai paling tinggi angka kecelakaannya. Ruas jalan tersebut kerap diistilahkan sebagai jalur tengkorak.
Adapun jalur tengkorak di Wonogiri sebanyak tiga titik. Jalur tersebut adalah ruas jalan Kaliancar-Selogiri, ruas jalan Kaliampo-Ngadirojo dan ruas jalan Nambangan-Selogiri.
“Selama kurun waktu 2019, di jalur rawan kecelakaan itu terjadi sebanyak 36 kejadian. Dari jumlah itu setidaknya ada dua korban meninggal dunia dan sebanyak 38 orang mengalami luka ringan,” terang Kasat Lantas.
Lebihlanjut Kasatlantas mengatakan, menyikapi kondisi tersebut pihaknya melakukan sejumlah upaya pencegahan. Diantaranya melakukan patroli di jam-jam rawan kecelakaan dan memasang puluhan spanduk serta pamflet di jalur tengkorak atau rawan kecelakaan tersebut.
“Pekan ini kita sudah memasang puluhan spanduk dan pamflet di jalur tengkorak. Intinya kita mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati, jangan nyopir ngebut apalagi ugal-ugalan, karena apa sedetik kita lengah taruhannya adalah nyawa kita dan ingat keluarga di rumah menanti,” bebernya.
AKP Hendrie menambahkan, dari data yang dirangkum selama 2019, di Wonogiri telah terjadi 874 kejadian kecelakaan lalu lintas. Insiden itu selain menimbulkan korban jiwa, tercatat juga menyebabkan kerugian materiil yang jumlahnya tidak sedikit.
“Selama kurun waktu itu tercatat, korban meninggal dunia sebanyak 83 orang, lalu 931 orang mengalami luka ringan dan kerugian materiil yang timbul mencapai Rp 401.100.000,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko