Solo — Menjelang puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2571, harga komoditas cabai rawit di Solo tembus di angka Rp 80.000/kg. Kenaikan dipucu sedikitnya pasokan, sedangkan permintaan meningkat untuk kegiatan Imlek.
“Kenaikan harga cabai mulai terasa usai perayaan Tahun Baru 2020. Kenaikan tersebut bertahan sampai sekarang,” ujar seorang pedagang di Pasar Gede Solo, Suhartini kepada Timlo.net, Rabu (22/1).
Suhartini mengatakan meningkatnya volume konsumsi oleh masyarakat jelang perayaan Tahun Baru Imlek menjadi penyebab naikknya harga cabai. Harga cabai rawit saat ini bertahan diangka Rp 80.000 /kg.
“Kali ini harga cabai rawit naik, tetapi barangnya jelek seiring seiring memasukinya musim hujan. Cabai tidak bertahan lama akibat sering terkena hujan,” kata dia.
Ia mengatakan harga cabai tersebut terus naik secara bertahap sejak beberapa minggu lalu. Menurut dia, pada tanggal 18 Desember 2019 harganya sekitar Rp 40.000/kg dan terus meningkat sampai hari ini.
Sedangkan untuk cabai merah besar dari Rp 60.000/kg, saat turun jadi Rp 50.000/kg. Sementara itu, di Pasar Legi harga cabai rawit merah di angka Rp 72.000/kg.
Senada diungkapkan pedagang di Pasar Legi, Sri Lestari. Ia mengatakan harga cabai rawit pada tanggal masih Rp 60.000/kg. Sekarang menjelang Imlek justru merangkak naik dengan harga Rp 80.000 /kg.
“Stok barang juga sulit. Banyak daerah penghasil cabai belum pada panen. Kami harus mencari stok di daerah lain untuk memenuhi permintaan konsumen,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo