Solo — Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo bakal memaksimalkan keberadaan Pasar Mirunggan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Hal itu dilakukan seiring adanya sejumlah harga sembako yang merangkak naik jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571.
“Kami akan menjual sejumlah komoditas pokok yang dianggap naik di Pasar Mirunggan. Harga jualnya pasti lebih murah,” ujar petugas dari Pusat Pergudangan Kota ( PPK) Pedaringan Solo, Edy Susanto, Rabu (22/1).
Pasar Mirunggan, kata dia, akan buka beberapa hari kedepan. Ia mengatakan beberapa komoditas di jual di Pasar Mirunggan diantaranya gula pasir, bawang merah, bawang putih, telur ayam, dan beras.
“Komoditas yang kami jual ini tentunya lebih murah, seperti misalnya kalau harga beras di Pasar Gede mencapai Rp 11.000/kg dan kami jual Rp 10.500/kg,” kata dia.
Kemudian gula pasir, di Pasar Gede harganya sampai Rp 15.000/kg, untuk di Pasar Mirunggan ini harganya hanya Rp 12.500/kg. Selanjutnya, jika di dalam pasar harga telur ayam di kisaran Rp 23.000 /kg- 25.000/kg, untuk di Pasar Mirunggan telur ayam dijual dengan harga Rp 20.500/kg.
“Banyak warga mencari gula pasir sehingga stoknya kita tambah dari 2 kuintal sampai 4 kuintal. Kami juga sediakan beras dua kali lipat dari ini, yaitu 50 kg. Sedangkan untuk bawang merah dan bawang putih kami sedikan masing-masing 30 kg,” katanya.