Solo — Komisi II DPRD Solo menyayangkan lambatnya perbaikan kerusakan koridor Jalan Jenderal Sudirman (Jensud). Padahal, temuan kerusakan tersebut sudah jauh hari dilaporkan ke Komisi II ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Solo saat sidak berlangsung awal Januari lalu.
“Kami menemukan sekitar 48 titik kerusakan di proyek Jensud saat sidak. Sudah hampir tiga pekan kerusakan itu tak kunjung diperbaiki,” ujar Ketua Komisi II DPRD Surakarta, YF Sukasno, Rabu (29/1).
Ia mengatakan kerusakan sebanyak 48 titik sudah termasuk kerusakan patok Tugu Pamandengan di Jensud. Kerusakan pembatas tugu pamandengan tersebut terjadi sebelum puncak perayaan Tahun Baru Imlek.
“Daya memastikan kerusakan patok Tugu Pamandengan (depan Balaikota) itu terjadi sebelum Imlek. Kalau rusaknya karena diduduki pengunjung saat Imlekan itu karena warganya, bukan karena perayaan Imleknya,” kata dia.
Sukasno mengaku telah menyampaikan temuan itu pada dinas dan kontraktor terkait beserta kontraktor yang mengerjakan pavingisasi itu. Namun, sampai hari ini belum ada tindak lanjut dari pihak terkait.
“Proyek koridor Jensud yang menelan dana sekitar lebih dari Rp 10 Miliar dengan hasil pekerjaan seperti ini pastinya sangat disayangkan. Proyek itu juga masih masuk masa pemeliharaan sampai Mei, kenapa tidak segera diperbaiki,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo