Karanganyar — Ingin belajar tentang pengarusutamaan hak anak, DPRD Kabupaten Kediri, Jawa Timur belajar di Karanganyar. Rombongan diterima langsung oleh Sekda Karanganyar Sutarno, di Ruang Podang 1, Kantor Sekda, Rabu (29/1).
“Monggo silakan bertanya mencari informasi apa saja yang dibutuhkan, agar nanti selepas kunjungan ini pulang ke Kediri sudah ada gambaran untuk dikerjakan agar Kabupaten Kediri juga bisa mendapat predikat Layak Anak,“ jelas Sekda Sutarno.
Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Kediri ingin belajar mengenai bagaimana Kabupaten Karanganyar bisa mendapatkan predikat sebagai Kabupaten Layak Anak.
Sekda Sutarno mengawalinya dengan penjelasan biografi Kabupaten Karanganyar, visi dan misi dari Bupati Karanganyar, dan juga sampaikan bahwa pada tahun 2019 Kabupaten Karanganyar mendapatkan Predikat Kabupaten Layak Anak.
Mudofir selaku pimpinan rombongan anggota Komisi 4 DPRD Kediri menyampaikan sehubungan dengan akan disusunnya Raperda yang baru, salah satunya adalah Kediri ingin menjadi Kabupaten Layak Aanak.
“Maka dari itu kita datang ke karanganyar yang sudah menyandang predikat Kabupaten layak anak. Kita ingin banyak belajar dan mencari informasi apa saja yang harus dikerjakan agar mendapat predikat Kabupaten layak anak,” jelas Mudofir.
Beberapa pertanyaan dilontarkan, antara lain mengenai bagaimana menyikapi regulasinya menurut undang-undang, ada juga pertanyaan masih adakah pekerja anak-anak di Karanganyar. Berikutnya muncul pertanyaan pula apa strategi yang digunakan Karanganyar sehingga mendapat predikat Kabupaten layak anak, dan juga berapa anggaran yang digunakan untuk program Kabupaten layak anak serta hambatannya apa saja.
Plt Asisten Pemerintahan Karanganyar Zulfikar Hadid menjelaskan, predikat yang diperoleh Karanganyar masih pratama untuk Kabupaten layak anak. Masih ada beberapa instrumen pendukungnya seperti raperdanya masih belum selesai.
Sekda Sutarno juga jelaskan bahwa indikatornya adalah sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, dan taman layak anak. Beberapa dinas terkait membantu mengerjakan indikatornya dengan baik juga, ada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan juga Baperlitbang.
“Taman ramah anak menjadi prioritas Bupati saat itu, juga adanya Kartu Identitas Anak (KIA). Ada juga Forum Anak, lembaga-lembaga terkait perlindungan anak, melibatkan masyarakat menjadi pendukung penilaian,” terang Sekda Sutarno.
Editor : Marhaendra Wijanarko