Karanganyar — Puluhan ekor kucing milik warga Kecamatan Jaten, Kabupaten karanganyar mati mendadak secara beruntun selama sepekan terakhir. Penyebab kematiannya panleukopenia, yakni penyakit menular pada hewan yang menyerang saluran pencernaan.
Dinas Pertanian dan Peternakan Karanganyar memastikan wabah ini tidak berkaitan Vitus Corona, dan hanya menyerang hewan peliharaan.
Medic Verteriner Dinas Pertanian dan Perikanan drh Yanilda Talbot memastikan penyakit yang menewaskan kucing-kucing di wilayah Jaten disebabkan Virus Feline Panleukopenia. Virus ini sangat menular dan fatal bagi kucing. Namun demikian, tak menular ke manusia.
“Virus ini tidak menular ke manusia dan tidak membahayakan. Bukan termasuk penyakit zoonosis. Jadi jangan khawatir berlebiham hanya karena sedang merebak Virus Corona di pemberitaan,” kata drh Yanilda kepada wartawan, di sela tinjauannya ke perkampungan endemi panleukopenia di Jaten, Kamis (30/1)
Salah satu wilayah endemi adalah Desa Jaten. Dalam laporan yang diterima dinas terkait, terdapat 26 kucing milik warga yang ditemukan mati mendadak dan tersebar di sekitar Desa Jaten seperti di RT 09 RW 16 (17 ekor), RT 10 (3 ekor), RT 14 (1 ekor) dan RT 3 RW 02 (5 ekor).
Tutik Suhaeti, warga RtT10/RW XVI mengatakan, tiga ekor kucingnya mati dalam tiga hari terakhir. Gejalanya muntah-muntah, diare kemudian kejang.
“Enggak saya bawa ke dokter hewan. Saya berpikir itu biasa dan sembuh sendiri. Ternyata menular,” katanya.
Ketua Komunitas Difabel Kucing Soloraya, Ning Hening langsung ke lokasi endemi untuk mengedukasi pemilik hewan peliharaan itu. Bahwasanya, virus panleukopenia tidak berkaitan dengan Virus Corona. Sebab, warga sempat khawatir hewan kesayangannya itu terjangkit Vitus Corona.
“Jangan buru-buru membuang kucingnya apalagi yang sekarat, hanya karena sakit. Dokter hewan sudah memastikan enggak ada kaitannya dengan Virus Corona,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko