Wonogiri — Setelah bertahun-tahun tenggelam, kini batu mulia jenis Fire Opal kembali menggeliat. Karena keunikan dan ciri khasnya, tak heran jika di pasaran Fire Opal menjadi salah satu peluang bisnis dan menjadi buruan kolektor batu mulia.
“Sudah tiga bulan lebih, pasar Fire Opal mulai bangkit, “jelas kolektor Fire Opal asal Ngadirojo, Wonogiri, Giarto saat dikonfirmasi awak media, Jumat (31/1).
Menurut dia, meski tak seramai lima tahun silam, namun daya beli pecinta batu akik cukup bagus. Dia mengaku, peluang ini dimanfaatkan sebagai usaha sampingan.
Adapun jenis Fire Opal yang masih diminati di pasaran seperti jenis kuning bimoli dan merah teh. Koleksi yang dimilik diklaim berkualitas super. Dia tak mau membeli bahan sembarangan. Sebelum membeli bahan mentah Fire Opal, dirinya bakal meneliti dahulu dengan detail dan bebas serat ataupun kabut (kotoran) di dalamnya.
“Saya jualnya tanpa ikat atau emban tapi tergantung pemesan. Kalau mau dikasih emban perak, emas atau titanium saya layani,” jelasnya.
Lebih lanjut Giarto mengatakan, untuk Fire Opal kuning bimoli ukuran (dim) terkecil dengan model paset matahari dibanderol Rp 300 Ribu hingga ukuran besar (dim 18) dibanderol Rp 1,5 Juta. Kemudian, Fire Opal jenis merah teh ukuran dim sedang dipatok harga Rp 1,5 juta dan ukuran besar (dim 18) bertarif Rp 2,5 juta.
“Penjualannya sistem online, terkadang teman atau relasi lama datang ke rumah langsung, ” ujarnya.
Dia mengaku bahwa pembeli batu mulia koleksinya kebanyakan berasal dari Solo dan Jogja. Ada juga kolektor lokal Wonogiri. Giarto mengenang Fire Opal dimasa kejayaannya. Waktu itu harga persatuannya tiga kalilipat harga saat ini. Bahkan, dari hasil bisnis itu, ia mampu membeli mobil dan membangun rumah.
Ia masih ingat betul booming Fire Opal terjadi pada era pemerintahan Bupati Wonogiri Danar Rahmanto. Karena diklaim mampu mendongkrak ekonomi rakyat, maka pemerintah kala itu mendorong tumbuhnya pameran batu mulia ditingkat kecamatan.
“Sebenarnya soal stok bahan saat ini masih banyak. Wong para penambang di Bukit Manggal sana masih jalan terus,” tandasnya.
