Timlo.net--Umumnya para peneliti mencari tanda-tanda biologi untuk menemukan kehidupan luar angkasa.
Selain itu, untuk mempermudah prosesnya, mereka juga fokus untuk mencari technosignature yaitu tanda atau hal apapun yang bisa memberikan bukti ilmiah akan adanya teknologi masa lalu atau masa depan. Beberapa pihak bahkan beranggapan jika pencarian kehidupan di luar angkasa adalah pencarian technosignatures.
Tapi menurut penelitian baru, menggunakan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan untuk mencari alien bukanlah ide yang baik. AI digunakan umumnya untuk menemukan technosignature. Tapi pada prosesnya, AI bisa menyesatkan kita.
Technosignature bisa berupa apa saja yang ditemukan di ruang angkasa misal partikel yang tidak dikenali, sinyal radio dan lain-lain. Jadi AI bisa menyimpulkan jika ada peradaban alien padahal sebenarnya kesimpulan itu salah.
Dengan kata lain, model visi komputer ini tidak cukup sempurna untuk menentukan keberadaan alien, tulis Ubergizmo, Jumat (7/2). Studi itu juga mengungkap jika persepsi manusia dan kemampuan manusia membat keputusan masih menjadi bagian akhir dari rantai analisa data apapun atau interpretasi hasil temuan.
Jadi AI bisa mempermudah atau membuat prosesnya otomatis. Tapi kemampuan AI saat ini masih belum sempurna untuk menjelajahi alam semesta untuk mencari alien.
Editor : Ranu Ario