Solo — Wajah Monumen Pers Nasional yang dulunya terlihat kuno saat ini mulai berbenah. Sejumlah fasilitas modern dan digital telah menghiasi lokasi yang menjadi arena Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pertama ini.
“Dahulu, Monumen Pers lebih kelihatan gelap dan serba kuno. Kini semuanya lebih dibuat lebih modern. Semua informasi yang ada di dalam sudah menggunakan teknologi terbaru dan kekinian,” terang Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo, Jumat (14/2).
Beberapa bentuk kemajuan yang dilakukan, kata Widodo, berupa penyajian informasi yang dahulu berupa teks dokumen, korban maupun majalah saat ini bertransformasi menjadi digital. Dengan pemanfaatan teknologi ini, segala jenis informasi akan lebih mudah diakses oleh masyarakat dan membuat dampak positif.
“Tentu tujuan kita yang utama memerangi hoax, tetutama yang berkembang saat ini,” kata Widodo.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Widodo Mutyo mengharapkan masyarakat segera menikmati fasilitas milik pemerintah ini.
“Saya tekankan kalau lokasi ini tidak hanya sebagai tempat memberi informasi saja, namun juga harus menjadi rujukan di bidang pendidikan. Kami juga minta pengelola untuk aktif di dalam media sosial promosi. Sehingga kalau ada pelancong datang ke Solo silakan mampir di Monumen Pers karena Monumen Pers ini adalah bagian penting dari sejarah bangsa yang patut dilihat oleh generasi generasi milenial,” jelasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko