Timlo.net – Pemerintah tengah mengupayakan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) di dua kapal pesiar, yakni Diamond Princess dan World Dream. Dari dua kapal tersebut, sebanyak 188 WNI dari kapal World Dream didahulukan karena lokasinya berada di dekat perairan Indonesia.
“Setelah kita rapatkan beberapa kali kemudian diputuskan terlebih dahulu yang berada di World Dream. Jumlahnya lebih banyak, yaitu 188, yang itu juga berada di dekat kita. Sudah di dekat kita,” kata Presiden Joko Widodo di Jakarta Convention Center, dilansir dari laman setneg.go.id, Rabu (26/2).
Sebanyak 188 WNI anak buah kapal World Dream tersebut akan dijemput menggunakan KRI Dr Suharso. Nantinya mereka menjalani prosedur observasi terlebih dahulu di Pulau Sebaru yang berada di gugusan Kepulauan Seribu.
“Juga kemarin ada persoalan terkait kapasitas dan fasilitas yang ada di pulau dalam menyelesaikan ini. Akhirnya diputuskan di Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu karena kesiapannya lebih baik,” kata Presiden.
Adapun terkait dengan WNI yang berada di kapal Diamond Princess, Presiden mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan diplomasi dengan pemerintah Jepang. Meski demikian, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah ingin sesegera mungkin menyelesaikan proses evakuasi tersebut.
“Ini masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah Jepang. Tidak semudah itu diplomasi negosiasi, tidak segampang itu. Tapi kita akan berusaha secepat-cepatnya untuk menyelesaikan ini,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin pemulangan para WNI tersebut dilakukan dengan cara gegabah.
“Tidak boleh tergesa-gesa. Kita memiliki 267 juta penduduk Indonesia yang juga harus dikalkulasi. Hati-hati, saya hanya selalu pesan kepada Menko, hati-hati memutuskan dalam menyelesaikan ini. Tidak bisa kita tergesa-gesa. Harus tepat,” kata Presiden.
Editor : Dhefi Nugroho