Timlo.net--Sebuah tantangan/ challenge viral menyebar di TikTok. Seorang remaja pria berusia 13 tahun asal New Jersey, Amerika Serikat (AS) masuk ke rumah sakit setelah mencoba mengikuti tantangan itu. Dia menderita gegar otak dan kejang-kejang.
Tantangan itu disebut skull breaker (pemecah kepala). Dalam tantangan itu, tiga orang berdiri berjajar dan melompat ke atas bersama-sama. Tapi dua orang di kiri dan kanan ternyata tidak ikut melompat. Mereka menjegal teman mereka yang berada di tengah saat dia melompat di udara. Akibatnya dia turun dengan kepala terlebih dulu menabrak lantai.
Dua teman remaja itu dikenai tuduhan serangan tingkat ketiga karena tantangan yang dilakukan di sebuah sekolah. Video akibat kejadian itu tidak dirilis. Stacy Shenker, ibu dari remaja itu berkata, “Awalnya, kami tidak tahu apa yang terjadi. Pada saat itu, kami tidak pernah mendengar tantangan itu.”
Dia tiba di sekolah 20 menit setelah diberitahu pihak sekolah. Saat tiba di sana, sang anak dalam kondisi pingsan dan ambulan sedang menuju ke sekolah, tulis Daily Star, Rabu (4/3).
Dia dirawat selama 24 jam di rumah sakit sebelum diizinkan pulang. Sekarang remaja itu menjalani terapi fisik. “Hal ini benar-benar menakutkan. Anak saya perlahan-perlahan membaik,” ujar Stacy.
Para orang tua diperingatkan untuk melarang anak mereka mengikuti tantangan skull breaker ini. Selama tantangan itu viral, ada dua remaja yang meninggal setelah mencoba mengikutinya termasuk remaja berusia 16 tahun bernama Emanuela Medeiros.
TikTok sendiri menghapus video-video tantangan berbahaya itu dari aplikasi mereka. Seorang juru bicara perusahaan itu berkata, “Keselamatan dan kesejahteraan para pengguna kami adalah prioritas teratas di TikTok. Kami tidak mengizinkan konten yang mendorong, mempromosikan atau mengagungkan tantangan berbahaya yang bisa menyebabkan cedera dan akan menghapus konten sejenis ini yang dilaporkan.”
Editor : Ranu Ario