Sabtu, Maret 25, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks





  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Solo dan Sekitar Kota

Kasus Bullying di Jawa Tengah, Ibarat Fenomena Gunung Es

Achmad Khalik by Achmad Khalik
5 Maret 2020 | 20:06
in Kota, Solo dan Sekitar
Kasus Bullying di Jawa Tengah, Ibarat Fenomena Gunung Es

Kegiatan diskusi berjudul “menyikapi bullying di sekolah” yang diadakan di Alana Hotel Solo.

Share on FacebookShare on Twitter

Solo – Kasus bullying masih terjadi khususnya di lingkup sekolah mulai usia anak hingga remaja. Di Jawa Tengah sendiri, kasus bullying juga masih ada terjadi. Kasus bullying sendiri dapat diibaratkan sebagai fenomena gunung es. Dimana terlihat kecil di permukaan namun, semakin menumpuk di bawah.

“Mungkin yang kelihatan itu hanya sebagian kecil saja. Tapi, yang tidak kelihatan justru makin banyak. Ibarat fenomena gunung es yang terjadi,” terang Kabid Pengembangan SMK Provinsi Jawa Tengah, Hari Wulyanto dalam dalam kegiatan diskusi yang diadakan di Alana Hotel Solo, Kamis (5/3).

BacaJuga

SSR Dibully Gegara Cowok?

Anaknya Sering Dibully, Pak Pengacara Pasang Bodyguard di Sekolah

SMAN 1 Sumberlawang Deklarasi Sekolah Anti Perundungan dan Kekerasan

Kasus bullying, kata Wulyanto, banyak mencuat dari media sosial (medsos). Setelah itu, banyak pihak yang mendorong untuk penyelesaian kasus tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan menginstruksikan supaya guru lebih memperhatikan anak didiknya apakah terjadi perundungan atau tidak.

“Apalagi, lingkupnya di sekolah. Pendidik (guru-red) harus tahu betul terkait masalah tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, pendidikan tak hanya menitikberatkan pada kognitif semata. Melainkan, juga moral dan perilaku siswa juga perlu dididik. Jika moral dan perilaku siswa sejalan dengan pendidikan kognitif, tentu kasus bullying dapat dihilangkan.

“Ada pengawasan lebih intensif, jangan sampai sibuk kognitif terus,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Qualty Abdulkadir Alkatiri mengatakan, kasus bullying merupakan akumulasi dari permasalahan yang dihadapi seorang anak. Disisi lain, lingkungan baik keluarga dan sekolah juga mendukung untuk dilakukannya perundungan tersebut. Hingga akhirnya, terjadi puncak dimana anak tersebut menjadi korban bullying seperti yang mencuat di media sosial.

“Butuh kehadiran berbagai pihak, baik itu keluarga, guru, pemangku wilayah dan lain sebagainya untuk memberikan pengertian. Bahwa, perilaku bullying itu tidak baik dan memberikan dampak psikis bagi anak atau korban dikemudian hari,” kata politisi dari partai PKS tersebut.

Pihaknya berharap, keluarga dalam hal ini orang tua lebih berperan aktif untuk memantau perkembangan buah hatinya di sekolah. Disisi lain, guru juga harus memperhatikan perilaku-perilaku bullying yang dilakukan oleh teman sebaya.

“Peran keluarga dan guru ini sangat besar untuk mencegah terjadinya bullying. Berilah mereka pengertian, bahwa apa yang dilakukan itu tidak benar,” kata Quatly.

Editor : Wahyu Wibowo
Tags: bullyingdiskusigunung es

Previous Post

Persis Hajar Semen Padang Empat Gol Tanpa Balas

Next Post

Timbulkan Bau Tak Sedap, Pengolahan Pakan Ternak Diprotes Warga

Achmad Khalik

Achmad Khalik

Berita Terkait

Perundungan di Lingkungan Keluarga Dinilai Bisa Rusak Kepercayaan Diri

SSR Dibully Gegara Cowok?

2 Februari 2023
Pengakuan Lengkap MS, Pegawai KPI yang Diduga Jadi Korban Pelecehan Rekan Sekantor

Anaknya Sering Dibully, Pak Pengacara Pasang Bodyguard di Sekolah

2 Februari 2023

SMAN 1 Sumberlawang Deklarasi Sekolah Anti Perundungan dan Kekerasan

9 November 2022

Kultur Budaya Jawa Pengaruhi Pengambilan Keputusan dalam Kepemimpinan

1 November 2022

Waspada Bullying dan Radikalisme, Ponpes Budi Utomo Bentengi Santri dengan Wawasan Kebangsaan

13 September 2022

Cegah Bullying Siswa, MKKS SMP Klaten Gelar Seminar

8 September 2022
Next Post
Timbulkan Bau Tak Sedap, Pengolahan Pakan Ternak Diprotes Warga

Timbulkan Bau Tak Sedap, Pengolahan Pakan Ternak Diprotes Warga

Terkini

Redmi A2 dan Redmi A2+ Dirilis, Ini Spesifikasi dan Harganya

Redmi A2 dan Redmi A2+ Dirilis, Ini Spesifikasi dan Harganya

25 Maret 2023
Masjid Tiban Puluhan Trucuk Peninggalan Sunan Kalijaga

Masjid Tiban Puluhan Trucuk Peninggalan Sunan Kalijaga

25 Maret 2023
Laporan SPT Tahunan Kanwil DJP Jateng ll Naik 1,83 Persen

Laporan SPT Tahunan Kanwil DJP Jateng ll Naik 1,83 Persen

25 Maret 2023
Putus Mata Rantai Penularan TB Anak, Dinkes Jateng Gandeng PKK

Putus Mata Rantai Penularan TB Anak, Dinkes Jateng Gandeng PKK

25 Maret 2023
24 Peserta Ikuti Kursus Pelatih Lisensi AFC Pro Diploma, Ada Rasiman dan Eko Purdjianto

24 Peserta Ikuti Kursus Pelatih Lisensi AFC Pro Diploma, Ada Rasiman dan Eko Purdjianto

25 Maret 2023







  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved