Wonogiri — Sebuah gudang yang diduga digunakan untuk pengolahan bahan pakan ternak di Dusun Godean Desa Sendang Kecamatan Wonogiri disoal warga. Sebab, dari aktifitas tersebut menimbulkan bau busuk, sehingga dianggap mengganggu lingkungan. Padahal kawasan tersebut merupakan kawasan obyek wisata.
“Kemarin ada warga yang lapor. Kemudian tadi pagi kami terjun ke lokasi pengolahan bahan pakan ternak tersebut,” jelas Kepala Satpol PP Wonogiri Waluyo, Kamis (5/3).
Menurut dia, bahan pakan ternak tersebut terbuat dari limbah kulit jagung. Dalam proses fermentasu itu sendiri akhirnya menimbulkan bau yang tak sedap.
“Ketika kami cek lokasi, ada dua pekerja yang tengah bekerja. Katanya usaha itu baru berjalan satu bulan,” kata dia.
Waluyo mengatakan, gudang tersebut merupakan milik warga setempat kemudian disewa oleh seseorang pengusaha untuk kegiatan produksi pakan ternak itu. Para pekerja di gudang itu juga bukan warga setempat.
Saat dilakukan pengecekan di lokasi, bahan pakan ternak yang diolah tersebut belum masih dalam proses pengolahan. Kabanyakan belum dimasukkan ke dalam karung. Sehingga, bahan pakan ternak yang belum kering terpapar angin dan menimbulkan bau.
“Kami sudah koordinasi dengan warga, pemerintah desa, intinya dalam waktu dekat gudang itu akan ditutup. Kalau produksi itu tidak dihentikan pemilik usaha akan kami panggil. Oleh sebab itu saya juga meminta agar warga ketika menemui persoalan yang sekira dapat memicu ketentraman warga, harap segera melapor,” paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Sukamto Priyowiyoto menambahkan, warga setempat mengaku terganggu dengan adanya aktifitas pengolahan bahan pakan ternak itu. Warga mengeluh lantaran dari produksi yang dilakukan pengusaha tersebut menimbulkan bau tak sedap.
“Sudah ada mediasi antara warga dan pengusaha. Penyewa gudang bersedia menghentikan usahanya. Karena kalau usaha itu terus berlanjut, saya khawatir akan berdampak pada wisatawan yang datang di kawasan ini. Sebab, desa ini kan termasuk kawasan wisata Obyek Waduk Gajah Mungkur,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo