Timlo.net
No Result
View All Result
Timlo.net
  • Timlo.tv
  • Tentang Kami
  • Kontak
No Result
View All Result
Selasa, 9 Maret 2021
  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks



  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks
No Result
View All Result
Home Nasional

WHO Tetapkan Corona Sebagai Pandemi, Begini Langkah Pemerintah

14 Maret 2020 , 00:54 WIB
| 
Wahyu Wibowo - Timlo.net
in Nasional, Umum
0 0
DPR Minta Pemerintah Perbaiki Manajemen Informasi Soal Corona

ilustrasi (sumber: Pixabay)

Timlo.net — World Health Organization (WHO) telah menetapkan Virus Corona (Covid-19) sebagai Pandemi. Sehingga mengisyaratkan kepada seluruh dunia untuk meyakini penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan negara mana saja di dunia ini. Semua negara harus mengantisipasi dan memberikan respons.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), yang sekaligus Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Yurianto, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis (12/3) malam.

BacaJuga

Kemenkes: Vaksin Efektif Tangkal Mutasi Virus Covid-19

Risma: Pandemi Covid-19 Buka Peluang untuk Lebih Maju

Ingat! Meski Sudah Divaksin, Wajib Jaga Protokol Kesehatan

”Ini ditandai dengan satu, ini adalah penyakit baru yang kita belum tahu betul karakternya. Kemudian yang kedua, menjangkiti banyak negara dalam waktu yang bersamaan dan ada jejak epidemiologinya,” ujar Yuri, panggilan Achmad Yurianto.

Jadi, menurut Yuri, tidak ada negara ini ada yang sakit tanpa ada penyebabnya tanda ada kaitannya dengan negara lain, itu tidak ada, pasti terkait semuanya karena sudah lebih dari 114 negara dan kemudian juga menimbulkan kematian yang cukup banyak.

”Data-data seperti ini itulah sebabnya kenapa kok semua negara harus melaporkan data jumlah kasus dan sebagainya adalah dalam rangka untuk mengidentifikasi apakah ini suatu pandemi atau bukan. Dan ternyata sudah disepakati bersama bahwa ini adalah suatu Pandemi. Artinya tidak ada satu negara pun di muka bumi ini yang kemudian tidak mengantisipasinya,” ujarnya.

Menurut Yuri, ada beberapa hal yang kemudian bisa diambil keuntungan dan juga harus membuat kewaspadaan.

Pertama, adalah bahwa kewaspadaan seluruh dunia meningkat, sehingga banyak sekali negara-negara yang kemudian meninjau kembali bebas Visa pada kunjungan antar negaranya.

”Kami sedang menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri seperti apa untuk kita. Tetapi artinya bahwa sekarang dalam tidak lagi kita memberikan kemudahan, dunia maksudnya, dunia tidak lagi memberikan kemudahan untuk pergerakan orang dari suatu negara ke negara lain. Tujuannya satu, untuk mengurangi penyebaran, ini maknanya,” tambah Dirjen P2P.

Kedua, ini juga akan memberikan konsekuensi bahwa setiap negara akan bersiap-siap. Bersiap-siap di antaranya adalah mereka juga akan membutuhkan begitu banyak sarana prasarana kesehatan untuk kepentingannya. Sehingga pasti mereka akan menyiapkan berbagai macam perangkat, misalnya mereka akan mengamankan stok masker, stok APD (alat pelindung diri), dan sebagainya bagian dari itu kemudian stok obat.

”Masing-masing negara akan berusaha untuk mengamankan jumlah yang dianggap cukup oleh mereka. Termasuk di dalam konteks ini adalah mengamankan jumlah kebutuhan kit laboratorium pemeriksaan yang pasti akan masing-masing negara butuhkan,” urai Yuri.

Kementerian Kesehatan, menurut Yuri, sudah memastikan dan menyiapkan lebih dari 10.000 kit yang ini sebentar lagi juga akan ditambah lagi serta beberapa BUMN/BUMD juga sudah bisa memastikan bahwa Indonesia memiliki lebih kurang sekitar 15 juta masker.

”Tetapi ini tentunya bukan suatu jumlah yang kita anggap kurang kita anggap cukup juga enggak, artinya bahwa kita sudah punya stok,” tambahnya.

Permasalahan bagi dunia, lanjut Yuri, adalah sekarang bukan berapa stok yang disiapkan, tetapi berapa harus mengendalikan penularan ini lebih keras lagi yang satu-satunya caranya adalah tracing, contact tracing terus dilakukan dengan lebih kencang lagi dan kemudian berusaha mencari kasus positif untuk kemudian diisolasi agar tidak menjadi sumber penyebaran baru di lingkungan masyarakat.

”Oleh karena itu di dalam beberapa kasus, maka kita mulai mendapatkan laporan-laporan dari daerah tentang PDP/pasien dalam pengawasan yang semakin meningkat. Sudah barang tentu ini adalah pintu bagi kita untuk mencari kemungkinan munculnya kasus positif yang nantinya akan bisa menjadi pegangan kita untuk mengendalikan kontak maksudnya,” urainya.

Soal dua orang meninggal, Dirjen P2P menyampaikan bahwa Pemerintah belum belum memberikan indeks angka karena memang pasien ini masuk ke RSPI dalam keadaan sudah perburukan, dengan menggunakan ventilator, kemudian kondisinya sudah buruk dengan tanda-tanda sepsis.

”Dan kemudian kita sempat untuk mengambil spesimennya untuk dilakukan pemeriksaan, namun hasil spesimen belum keluar. Saya berharap tadi nungguin sore ini, tetapi belum keluar juga. Tetapi pasiennya sudah meninggal,” tambahnya.

Pasien tersebut, menurut Yuri, yang pertama adalah perempuan umur 57 tahun.

”Ini menjadi penting buat kita manakala kemudian kita pastikan virusnya positif, maka kita akan melakukan contact tracking. Sekarang sudah teridentifikasi karena memang keluarganya kooperatif, tidak ada masalah,” sambung Yuri.

Kemudian kedua, perempuan umur 37 tahun. Yuri menyampaikan bahwa pasien ini masih muda, relatif muda tapi masuk pun dalam kondisi yang sudah jelek, kiriman dari rumah sakit di luar RSPI.

”Ini juga kita sudah minta rumah sakit yang ngirim kita sudah mencoba berkomunikasi, dan mereka mengatakan awalnya pasiennya baik-baik saja kemudian setelah dua hari, kalau tidak salah kami belum mendapatkan data lengkapnya, di rumah sakit tersebut tiba-tiba jadi nyesek, nyesek dan kemudian sesaknya semakin parah dan kemudian baru dipindahkan ke RSPI, sudah dalam keadaan gagal nafas,” sambungnya.

Di akhir penjelasan, Dirjen P2P menyampaikan bahwa pihak RSPI sudah bisa mengambil spesimennya dan mudah-mudahan besok pagi sudah bisa ada hasil-hasilnya sehingga akan ditemukan apakah kasus ini adalah kasus positif Virus Corona, karena akan ada tindak lanjutnya untuk melakukan contact tracing.

”Ini mutlak harus kita lakukan. Soalnya kalau tidak, maka akan di dalam konteks pengendalian penyebaran penularan ini menjadi sangat riskan untuk kita,” tandas Yuri.

Sumber: setkab

Editor : Wahyu Wibowo
Tags: coronacovid-19Pandemiwho

Related Posts

Kemenkes: Vaksin Efektif Tangkal Mutasi Virus Covid-19
Nasional

Kemenkes: Vaksin Efektif Tangkal Mutasi Virus Covid-19

9 Maret 2021
Risma: Pandemi Covid-19 Buka Peluang untuk Lebih Maju
Nasional

Risma: Pandemi Covid-19 Buka Peluang untuk Lebih Maju

9 Maret 2021
Ingat! Meski Sudah Divaksin, Wajib Jaga Protokol Kesehatan
Nasional

Ingat! Meski Sudah Divaksin, Wajib Jaga Protokol Kesehatan

9 Maret 2021
Anggota DPR Diminta Kawal Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Nasional

Anggota DPR Diminta Kawal Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

9 Maret 2021
BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Astrazeneca
Nasional

BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Astrazeneca

9 Maret 2021
Kabur dari Penjara, Buronan Tertangkap Gegara Beli Call of Duty
Manca

Kabur dari Penjara, Buronan Tertangkap Gegara Beli Call of Duty

9 Maret 2021
loading...



Terkini

Kemenkes: Vaksin Efektif Tangkal Mutasi Virus Covid-19

Kemenkes: Vaksin Efektif Tangkal Mutasi Virus Covid-19

9 Maret 2021
Jepang Manfaatkan Mesin Vending untuk Perluas Penjualan Alat Tes Covid-19

Jepang Manfaatkan Mesin Vending untuk Perluas Penjualan Alat Tes Covid-19

9 Maret 2021
Risma: Pandemi Covid-19 Buka Peluang untuk Lebih Maju

Risma: Pandemi Covid-19 Buka Peluang untuk Lebih Maju

9 Maret 2021
Ingat! Meski Sudah Divaksin, Wajib Jaga Protokol Kesehatan

Ingat! Meski Sudah Divaksin, Wajib Jaga Protokol Kesehatan

9 Maret 2021
Perangkat Huawei Baru Akan Pakai Harmony OS?

Huawei P50 akan Jadi Seri Ponsel Pertama dengan HarmonyOS

9 Maret 2021
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Radio
  • Loker
  • Timlo.tv
  • Pedoman Media Siber
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Sosial
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In