Solo — Pemkot Solo menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Virus Crona atau COVID-19 selama 14 hari, mulai tanggal 13 hingga 26 Maret 2020. Meskipun ditetapkan KLB Corona, tidak membuat warga takut untuk mengurangi aktivitas di luar.
Pantauan Timlo.net, di Pasar Harjodaksino, Danukusuman, Serengan, Solo, pedagang tetap berjualan seperti biasanya. Demikian juga pembeli banyak yang datang membeli barang dagangan meski ada sebagian yang menggunakan masker.
Pemandangan sama juga terjadi di pusat ekonomi di kawasan Coyudan. Pertokoan tetap buka selerti biasanya, tidak terpengaruh KLB Coran. Pembeli juga terlibat keluar masuk ke dalam pertokoan.
“Saya tetap berjualan, tidak takut Corona. Kalau tidak jualan, tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga,” ujar pedang Sembako di Pasar Harjodaksino, Ridwan kepada Timlo.net, Sabtu (14/3).
Diakui, rasa khawatir tertular Virus Corona pasti ada. Namun tidak perlu ditanggapi berlebihan dan cukup menjaga kesehatan.
“Saya cukup menjaga kesehatan saja. Pembeli juga banyak tidak memperdulikan KLB Corona. Viirus Corona tidak perlu ditakuti berlebihan. Tetap beraktivitas seperti biasanya,” kata dia
Senada diungkapkan pemilik toko di Coyudan, Lestari (38). Ia mengaku mengetahui surat edaran (SE) KLB Corona dari Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dari media sosial (Medsos). Setelah itu, langsung memberi tahu kepada karyawan untuk waapada.
“Kami tetap buka seperti biasanya. Karyawan yang sakit flu dan batuk harus memakai masker,” ujarnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko