Solo – Manajemen PT Batik Solo Trans (BST) mengurangi armada bus yang beroperasi melayani penumpang selama diberlalukan status Solo kejadian luar biasa (KLB) corona atau covid-19. Pengurangan armada dilakukan sampai status KLB corona dicabut.
“Setelah menimbang banyak persoalan di lapangan terkait operasional BST, kami akhirnya memutuskan penguranngi armada BST selama KLB corona,” ujar Direktur PT. BST, Sri Sadadmojo, Sabtu (21/3).
Sri memaparkan saat ini jumlah penumpang bus BST turun hingga 90 persen. Sementara data Dinas Perhunungan (Dishub) Solo anjloknya penumpang BST diklaim sampai 100 persen.
“Kami jamin pelayanan bus BST tetap berjalan di tiga koridor di Solo meskipun jumlah armada tidak sebanyak dulu sebelum ada KLB corona,” kata dia.
Armada BST yang beroperasi saat ini, kata dia, hanya 30 bus saja yang melayani di tiga koridor, dari sebelumnya 45 armada BST. Artinya ada pengurangan 15 armada BST.
“Tingginya biaya operasional menjadi salah satu alasan kami mengurangi jumlah armada BST. Sedangkan pendapatan kami turun, penggeluaran sama,” kata dia.
Ia menambahkan dampak pengurangan armada BST ini membuat jarak antarbus menjadi sedikit lama, yakni sekitar 15 menit hingga 20 menit. Penumpang diharapkan bisa memakluminya jika menunggu BST waktunya lama.