Solo — Suasana Panti Wredha Dharma Bhakti Jalan Dr Radjiman No 620, Pajang, Laweyan, Solo tiba-tiba mendadak gaduh, Sabtu (21/3). Lima orang petugas Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Solo datang dengan membawa alat penyemprot disinfektan di kamar yang dihuni panti jompo. Sebelum dilakukan penyemprotan, petugas memberikan sosialisasi pada penghuni panti jompo itu.
Suyanto (88) salah seorang penghuni panti jumpo, terlihat bersemangat mendengarkan sosialisasi bahaya penularan virus Corona atau Covid-19 dari petugas BPBD. Tubuh rentan seakan melawan ketidak berdayaan di usia senja untuk tetap memiliki rasa tahu akan bahaya virus corona.
“Saya baru tahu ada virus corona yang sedang menyerang negeri ini. Sebagai orang tua tidak terlalu cemas dan pasrah dengan virus corona,” ujar Suyanto.
Suyanto mengatakan wabah seperti ini pernah terjadi saat dirinya masih usia muda. Seingat dia, kondisi seperti ini pernah ia alami dalam perjalanan hidupnya. Jika kali ini bumi gonjang-ganjing karena Corona, semasa ia muda wabah penyakit yang paling hit kala itu adalah penyakit PES. PES adalah penyakit menular dari hewan (zoonasis) yang disebkan oleh bakteri Yesinia Pestis
“Wabah penyakit yang datang dari tikus itu merenggut sejumlah teman dekatnya. Wabah ini (corona) kalau orang Jawa lama namanya Pagebluk.
Di tengah kegentingan saat ini, dia dan sejumlah simbah-simbah di panti tersebut tetap tenang dalam situasi tersebut. Ia meyakini virus corona akan berakhir dengan cepat seiring dengan masuknya musim kemarau.