Solo – Mendekati tahun baru Imlek, pernak pernik Imlek sudah mulai terlihat di sejumlah pertokoan di kawasan Nonongan, begitu pula kue khas Imlek yakni kue keranjang, kue yang terbuat dari ketan dan gula ini sudah dipesan jauh-jauh hari oleh sebagian warga masyarakat keturunan yang merayakan tahun baru Imlek.
Saat ditemui oleh Timlo.net di kediamannya, Thian Gie (76) pembuat kue keranjang di daerah Sudiroprajan Solo, menjelaskan bahwa dia sudah menjalani usaha pembuatan kue keranjang sejak tahun 1975, dimana usaha yang digeluti ini merupakan warisan dari kedua orang tuanya.
Kue keranjang atau kue bulan karena bentuknya yang bulat menjadi satu keistimewaan saat perayaan tahun baru Imlek tiba, kue yang terbuat dari campuran beras ketan dan gula ini menjadi khas, karena membuatnya hanya saat tahun baru Imlek saja.
Hal ini diamini oleh Supono, salah seorang karyawan yang membantu Thian Gie, dia hanya membantu membuat kue keranjang setahun sekali, tepatnya menjelang tahun baru Imlek, bapak dua orang anak ini mengungkapkan tak kurang 4-8 ton beras ketan dan gula dihabiskan saat menjelang tahun baru Imlek yang menghasilkan sekitar 40.000 buah kue keranjang. Dia ingin tahun ini ada peningkatan penjualan daripada tahun-tahun yang lalu, namun dia juga tidak berharap banyak, mengingat harga kebutuhan seperti beras ketan dan gula yang terus meningkat.