Klaten – Menyusul mulai merebaknya hama tikus, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten menyarankan pengendalian tikus dilakukan dengan gropyokan massal.a
Pengendalian hama terpadu (PHT) ini ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal tikus.
Sebab pada masa ini adalah masa awal tikus bereproduksi. “Pengendaliannya dengan gropyokan massal di sarang tikus, sanitasi habitat, serta pemasangan perangkap,” ujar Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Dispertan Klaten, Sunarno, Rabu (20/4).
Menurut Sunarno, gropyokan dan sanitasi difokuskan pada habitat tikus seperti tanggul irigasi, pematang sawah, tanggul jalan, serta batas sawah dengan perkampungan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dispertan Klaten, Wahyu Prasetyo menerangkan, saat ini hama tikus sudah menyerang areal persawahan mencapai 235 hektare dari seluruh areal persawahan di Klaten yang berjumlah 17.324 hektare.
Dari 235 hektare itu meliputi empat kecamatan, yakni Kecamatan Cawas 42 hektare dari 1.793 hektare seluruh areal persawahan, Trucuk meliputi 55 hektare dari 1.295 hektare, Pedan 42 hektare dari 429 hektare, serta Karangdowo meliputi 86 hektare dari 1.912 hektrare areal persawahan yang ada.
Sunarno menambahkan, pengendalian hama tikus saat ini sudah mulai dilakukan di empat kecamatan tersebut.