Sleman — Wabah Virus Corona berdampak buruk di berbagai sektor, terutama imbas dari penghentian kompetisi Liga 1. Seperti yang dirasakan pengelola Stadion Maguwoharjo, Sleman yang mengklaim ikut merugi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo, Sumadi menjelaskan, pemasukan utama stadion tersebut adalah melalui sektor penyewaan stadion untuk pertandingan sepak bola.
PSS tak bisa menggelar laga kandangnya pada kompetisi musim 2020, seiring PSSI menunda jalannya kompetisi. Setidaknya untuk setiap kali menggelar pertandingan kandang, pengelola mematok harga dalam kisaran di atas Rp 10 juta.
Pihaknya menjelaskan setidaknya terdapat lima kegiatan di kompleks Stadion Maguwoharjo yang harus dibatalkan karena wabah Virus Corona. Menjadikan sebuah kerugian besar, karena berkaitan dengan sumber Pemasukan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sleman.
“Misalnya ulang tahun salah satu produsen mobil nasional yang diperkirakan melibatkan 3.000 mobil diundur sampai waktu yang belum ditentukan. Serta beberapa kegiatan lainnya di dalam area stadion,” kata Sumadi, Jumat (27/3).
“Peluang PAD yang hilang saya hitung lebih dari Rp 100 juta. Di saat sepi event seperti ini, kami lebih melakukan perawatan rumput lapangan dan pembenahan kursi di tribune penonton jika ada yang rusak,” timpal Sumadi.